Komunitas Sepeda Ontel Pekanbaru - Embun malam mulai turun membasahi kulit ari. Rembulan tertutup awan. Agak mendung, tapi hujan tak kunjung turun. Kala itu Jal an Protokol di Pekanbaru tetap ramai, kendaraan beroda empat dan dua merayap melata di badan jalan. Sabtu malam (21/03) lalu NanLimo melintas di pertigaan jalan Diponegoro dan Gajah Mada, tepatnya di depan Gubernuran—rumah dinas gubernur—terlihat beberapa kendaraan roda dua berjejer di trotoar, kendaraan ini beda dengan kendaraan roda dua yang merayap di badan jalan yang NanLimo lihat sebelumnya, karena tidak mengeluarkan emisi karbon, jelas karena kendaraan ini menggunakan tenaga manusia untuk menjalankannya, didepaan syaf kendaraan itu terbentang spanduk yang bertuliskan “Komunitas Sepeda Ontel Pekanbaru.”
Masyarakat Melayu Riau mengenalnya dengan sebutan Kereta Angin atau Kereta Kumbang. NanLimo pun menghampiri mereka—Komunitas Sepeda Ontel, yang sedang asik bercengkrama sesamanya menghabiskan akhir pekan mengulas tawa, membuang penat di badan, “Lagi nyantai Mas, sambil ngumpul sama temen-temen yang sehobi, melepas lelah di akhir pekan,” kata salah seorang anggota komunitas sewaktu saya hampiri.
Lalu Fajar ketua komunitas didampingi Rohis bercerita tentang terbentuknya komunitas mereka, sebelum ada kendaraan bermesin, “Sepeda Ontel menjadi kendaraan yang bergengsi Pada era 40-an,” kata Rohis penggagas komunitas. Di zaman sekarang ini Sepeda Ontel masih banyak peminatnya, berawal dari pertemuan dengan sesama peminat Sepeda Ontel, sewaktu acara lomba Sepeda Santai dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Riau Televisi (Rtv), ternyata di Pekanbaru banyak yang meminati Sepeda Ontel, dari sinilah Rohis menggagas pembentukan sebuah komunitas untuk mengumpulkan sesama penggemar Sepeda Ontel se-Pekanbaru, “kalau bisa se-Riau,” tukas Rohis.
Maka pada 18 April 2008 lalu terbentuklah komunitas pecinta Sepeda Ontel Pekanbaru yang diberi nama C¬¬¬2O—akronim dari Komunitas Sepeda Ontel, angka 2 di akronim merupalakn plesetan dari huruf S, “Karena kalau pake akronim C2O lebih keren,” ujar Rohis. Lalu Fajar terpilih sebagai ketua C2O.
Joko sebagai humas C2O menyebutkan anggota yang mereka miliki tidak melihat batas umur, “ada yang masih sekolah dan ada yag sudah kakek-kakek,” ujar pria berkacamata ini. Melalui C2O mereka ingin menyampaikan pesan ‘Hidup Sehat’ dengan memakai sepeda. “Misi kami melestarikan budaya bangsa, menyatukan hobi dari teman-teman, mensosialisasikan sepeda yaitu back to walk,” Jelasnya yang diikuti anggukan dari semua anggota C2O (Ontelis) tanda setuju.
Bermacam merek dan jenis Sepeda Ontel di miliki ontelis C2O. Jenis Sepeda Ontel ada 2 jenis yaitu untuk pria yang batangan, untuk wanita yang lengkung. “Sepeda batang untuk pria lebih sulit membawanya dari pada sepeda lengkung, karena lebih tinggi,” terang Rohis. Merek Sepeda Ontel yang dimiliki ontelis C2O beragam diantaranya Philip, Simplek, dan yang paling banyak diminati Relli. Harga sepada ontelpun beragam dimulai dari kisaran 500ribu hingga jutaan Rupiah. Harga ini tergantung kondisi, kelengkapan onderdil, dan tawar menawar tentunya, “Onderdil yang paling sulit mencarinya jarum posneling (gigi sepeda), tempat duduk, dan dinamo,” terang Rohis.
Keooong... terdengar suara klakson unik dari muda-mudi yang menelintas di depan C2O yang rata-rata memakai skuter matic (skutic) dan ontelis yang memakai pakaian seragam berlogo sepeda ini melambaikan tangan pada mereka, menunjukkan keakraban sesama komunitas, walau berbeda.
Syarat masuk CsO sangatlah mudah, “Syarat masuknya mudah nggak sulit kok, punya sepeda ontel, bisa memakai sepeda tentunya dan terakhir membayar uang administrasi. Udah bisa menjadi anggota,” lanjut Joko bersemangat.
Para Ontelis mempunyai agenda wajib untuk ajang silahturrahim sesama anggota, yaitu setiap awal bulan pada minggu pertama didepan gedung Pustaka Wilayah Riau, sekitar jam enam pagi. Namun malam Ahad ataupun pagi Ahad para anggota sering berkumpul di Bandar Serai ataupun di Gubenuran. Keliling Kota Pekanbaru merupakan salah satu cara C2O untuk mempromosikan komunitasnya.
Motivasi setiap anggota masuk komunitas ini berbeda-beda. Saat ditanya pada Joko, “Dengan bersepeda Saya merasa hidup lebih sehat dan Saya mencintai sepeda tua,” jelas pria yang dikenal sebagai Juru ketik di sebuah rental Komputer di belakang UNRI Gobah. Sedangkan Mbah Busri (65) menyatakan “Ini kenangan,” sambil tersenyum, dan juga merupakan ontelis tertua.
Komunitas ini memilki sebuah asa mulia dari hati nurani yang ditujukan untuk Pemerintah Kota dan seluruh warga Pekanbaru yaitu Pemerintah Daerah (Pemda) membuat Peraturan Daerah (Perda), “setiap bulannya, harus ada satu hari atau seminggu sekali ada hari khusus bersepeda.” Harap Joko. Seperti yang di terapkan di Madium, Malang dan Jakarta ada hari tampa sepeda motor.
Angin malam mulai mengencangkan hembusannya. Embun malam jatuh bergantian membasahi kulit memberi kesejukan, situasi alam ini tak menyurutkan niat para ontelis untuk melanjutkan perjalanan mengelilingi kota Bertuah, mengayuh sepeda tua memacu waktu yang tak berhenti. Sesekali membunyikan klakson khasnya melewati persimpangan jalan membuat semarak perjalanan itu. Deretan sepeda-sepeda produksi tahun 30-an ini melaju menembus zamam, dengan senyum bangga mereka menyelusuri jalan panjang.
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
weeewww... kereeeen... di jakarta juga ada kegiatan serupa, tapi aku belum pernah ikutan. jadi penasaran... :)
Ikuttan dong dengan komunitasnya
Keren banget tuuuhh
Top Abiiies!!!
mantaps infonya kang
wow keren buanget....dengan sepeda kita bisa sehat jantungnya kang
alamak senangnya hatiku....ingin bernostalgia naik sepeda, dulu saya sekolah naik sepeda balap dari rumah saya di kulim ke smpn 11 bambu kuning, pulang sekolah biasanya keluyuran dulu dan nikmat benar naik sepeda. Sekarang sepertinya kota Pekanbaru sudah mulai padat dan polusi udaranya naudzubillah deh, bulan juni 2007 lau pulkam.
semoga Pekanbaru masih menyisakan ruang untuk bersepesa ria seperti dulu lagi.....salam dari rantau...
http://3citi3.wordpress.com
http://th3-city.blogspot.com
hehehe.. kalau pake sepeda hemat bbm dan ngga polusi bang
wah, nanlimo sudah saykoji (:online) rupanya, mudah2an sukses dgn tugas lalu, salam bro.
Wah.. ada ya?, kok sampe nggak tahu..
mana dukngannya bro? aku kasih link dari blog pr4 lho..
sepeda sehattttttttttt...........
Wah kebetulan barusan beli sepeda onthel nich, ikutan ngonthel dunk hehehe
keren dah, ada komuniata sendiri...
Soal sepeda onthel saya juga hobi lho. paling tidak tiap minggu pagi. thanks
wah..komunitas sepeda onthel ya..sepeda yg keren nih..pengen punya..
belom dapet signal ya
lama tak apdet bang
postingan yang sangat menarik sahabatku, ya semoga bermanfaat buat masyarakat indonesia..
aq baru tahu di pekan baru jg ada komunitasnnya
wah,sepeda onthel mang sungguh keren,....
dari pada ikutan geng motor lbih baik ikutan komunitas sepeda onthel ah,...
kern buanget mang, lebih keren daripada geng motor yo mas..