Walaupun penggunaan shower bagi kalangan menengah ke atas sudah umum, namun kebanyakan masyarakat Indonesia lebih suka mandi dengan mengguyurkan air dari bak menggunakan gayung. Oleh karena itu, kebanyakan hotel melati di daerah wisata (yang biasanya juga jadi inceran turis backpacker) melengkapi kamar mandi dengan bak mandi + gayung dan shower agar kedua type prilaku mandi terakomodir dengan baik. Tidak jarang backpacker mancanegara mendapatkan penginapan dengan kamar mandi yang tak dilengkapi shower. Style kamar mandi yang menurut mereka aneh ini tak jarang menjadi guyonan yang mereka tulis di blog. Cobalah blogwalking ke blognya traveler, anda akan menemukan banyak guyonan tentang "mandi style" ini.
Pancuran (Shower) dan Bak Mandi
Orang Asia aslinya lebih suka toilet jongkok dari pada toilet duduk. Mereka lebih suka membasuh (wash) dari pada menyeka (wipe) sehabis buang hajat. Dengan demikian orang Asia sebenarnya lebih cocok menggunakan toilet basah, sementara orang barat menggunakan toilet kering. Lagi-lagi kedua mazhab ini harus diakomodir. Jangan heran, di negara-negara Asia kita menemukan toilet duduk (yang sebenarnya dirancang sebagai toilet kering, western style) dilengkapi dengan bidet spray untuk membasuh. Jadilah toilet duduk yang basah. Pencampuradukan seperti ini sering dituding sebagai biang kerok penularan penyakit infeksi sistem perkencingan dan reproduksi. Apa tidak lebih baik, misalnya di toilet umum ada 5 bilik, 4 bilik adalah toilet basah sementara 1 bilik dikhususkan sebagai toilet kering yang benar-benar kering?
Toilet Kering dan bidet spray
Kenapa sih urusan toilet bisa jadi panjang lebar begini? Umumnya karena masalah kenyamanan, tapi jangan lupa toilet bisa menjadi sumber mala petaka penularan penyakit infeksi. Pada akhirnya kembali kepada masing-masing orang. Ada yang sangat peduli, agak peduli dan banyak juga yang kurang peduli asal hajat terlaksanakan. Di fasilitas publik, biasanya orang yang sangat peduli harus mengalah. Nah, hal ini yang mungkin ditangkap oleh pengelola Suria KLCC (pusat perbelanjaan di Twin Tower Petronas, KL) dengan menyediakan Toilet Premium. Ketika berkunjung ke sana pada tahun 2005, tanpa sengaja saya menemukan toilet premium ini. Ada beberapa rest room biasa (yang gratis), tapi untuk menggunakan toilet premium kita harus merogoh uang 2 Ringgit ketika masuk. Awalnya terasa lucu, toilet di perbelanjaan modern kok bayar seperti di stasiun kereta api Depok? Tapi pengunjung tidak akan kecewa membayar 2 Ringgit untuk kenyamanan dan kebersihannya.
Premium Toilet
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
salam sejahtera
bisa jadi panduan nich kalo mo bikin rest room(toilet)
lupa ngucapin terima kasih
makasih atas ilmunya
salam sejahtera
Waa aku tentu lebih milih yg bayar... Karena bener tuh kalo toilet umum itu byk sumber penyakitnya...
Aku juga lebih suka cebar cebur diguyuy siduk daripada shower,maklum kebiasaan dikampung kali ya...
mantao ni info'y kLo pa lagi ada contoh'y...,
tHz ya info'y...
:f:
jadi inget teman saya yang katro nggak jadi mandi dihotel karena nggak ada gayung adanya cuma shower
:e: beugh..mending pk WC terbang..lebih asyik getoh...
WAh.... Menarik nh post bang, baru tahu info buat masuk toilet mesti bayar 2 Ringgit atau kisaran di Rupiah 6000,gila.. Emank di Toilet nya ada apaan bang? Bisa buat pacaran ga?heheh
@laksamana:
silahkan coba sendiri datuk.
bisa buat tidur-tiduran (kalo mau) hehehe