Beberapa hari terakhir perhatian kita tertuju ke Vientiane - Laos, tempat penyelenggaraan SEA Games XXV. Vientiane merupakan pusat pemerintahan dan bisnis negara Laos. Sedangkan pusat kebudayaan dan pariwisata Laos berada di kota Luang Prabang, 425 KM di sebelah utara Vientiane. Hingga tahun 1975, sebelum diambil alih oleh pemerintahan komunis, Luang Prabang merupakan ibu kota kerajaan Laos. Kota ini merupakan salah satu UNESCO World Heritage Site.
Wat Xieng Thong Temple
Sebagai kota kuno, banyak bangunan kuno dapat dijumpai di Luang Prabang. Bangunan kuno yang paling terkenal adalah Haw Kham Royal Palace Museum dan Wat Xieng Thong temple. Ketika berkunjung ke Luang Prabang pada pertengahan 2008, saya sangat terkesan dengan Wat Xieng Thong yang mirip dengan Rumah Gadang Minang Kabau. Bangunan itu sebenarnya bukan rumah tempat tinggal, tetapi merupakan rumah ibadah umat Budha. Bentuk atap dan ornamen pada dinding sekilas mirip dengan Rumah Gadang.
Rumah Lontik, Kampar (http://tatianak2.wordpress.com/)
Rumah Kuantan
Di tanah air, kita sering berdiskusi apakah Rumah Lontik (Rumah Lancang, yang bubungan atapnya melengkung) di Kampar, Kuantan dan Rokan merupakan pengaruh Minang Kabau? Menurut saya pertanyaan itu timbul, karena kajian terhadap Kampar, Kuantan dan Rokan lebih banyak berdasarkan sejarah pasca Pagaruyung. Pada masanya Pagaruyung memang merupakan kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di kawasan Sumatera Bagian Tengah. Tapi bangsa Melayu telah ada sebelum Pagaruyung, era Sriwijaya, era Melayu Kuno, bahkan di masa ketika nenek moyang bangsa Melayu berada di daratan Asia Tenggara. "Pulang kampung" ke Mekong, ke daratan Asia Tenggara tempat nenek moyang bangsa Melayu berasal, bagi saya membantu memahami sejarah dan budaya Melayu (terutama Kampar, Kuantan dan Rokan yang sering diperdebatkan).
Sebagai anak jati Kuantan, saya pernah bertanya apakah saya bagian dari Minang Kabau, atau kah bagian dari Melayu Riau. Setelah "pulang kampung" ke Mekong, saya mantab mengatakan, bahwa Kuantan merupakan puak Melayu dengan sejarah dan budayanya sendiri. Menurut saya, Melayu merupakan suatu dinamika. Sehingga sangat dangkal bila kita hanya memahaminya berdasarkan suatu penggalan masa saja. Kuantan adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Pagaruyung, Sriwijaya, Melayu Kuno bahkan memiliki kait mengait dengan daratan Asia Tenggara. Sejarah dan budaya Kuantan berjalan mengikuti sejarah dengan dinamikanya sendiri. Yang menarik, Kampar, Kuantan dan Rokan tumbuh dan berkembang di tepian sungai sama seperti Melayu Kuno, Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan di daratan Asia Tenggara membentuk peradaban sungai (riverine culture).
Wat Xieng Thong Temple
Sebagai kota kuno, banyak bangunan kuno dapat dijumpai di Luang Prabang. Bangunan kuno yang paling terkenal adalah Haw Kham Royal Palace Museum dan Wat Xieng Thong temple. Ketika berkunjung ke Luang Prabang pada pertengahan 2008, saya sangat terkesan dengan Wat Xieng Thong yang mirip dengan Rumah Gadang Minang Kabau. Bangunan itu sebenarnya bukan rumah tempat tinggal, tetapi merupakan rumah ibadah umat Budha. Bentuk atap dan ornamen pada dinding sekilas mirip dengan Rumah Gadang.
Rumah Lontik, Kampar (http://tatianak2.wordpress.com/)
Rumah Kuantan
Di tanah air, kita sering berdiskusi apakah Rumah Lontik (Rumah Lancang, yang bubungan atapnya melengkung) di Kampar, Kuantan dan Rokan merupakan pengaruh Minang Kabau? Menurut saya pertanyaan itu timbul, karena kajian terhadap Kampar, Kuantan dan Rokan lebih banyak berdasarkan sejarah pasca Pagaruyung. Pada masanya Pagaruyung memang merupakan kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di kawasan Sumatera Bagian Tengah. Tapi bangsa Melayu telah ada sebelum Pagaruyung, era Sriwijaya, era Melayu Kuno, bahkan di masa ketika nenek moyang bangsa Melayu berada di daratan Asia Tenggara. "Pulang kampung" ke Mekong, ke daratan Asia Tenggara tempat nenek moyang bangsa Melayu berasal, bagi saya membantu memahami sejarah dan budaya Melayu (terutama Kampar, Kuantan dan Rokan yang sering diperdebatkan).
Sebagai anak jati Kuantan, saya pernah bertanya apakah saya bagian dari Minang Kabau, atau kah bagian dari Melayu Riau. Setelah "pulang kampung" ke Mekong, saya mantab mengatakan, bahwa Kuantan merupakan puak Melayu dengan sejarah dan budayanya sendiri. Menurut saya, Melayu merupakan suatu dinamika. Sehingga sangat dangkal bila kita hanya memahaminya berdasarkan suatu penggalan masa saja. Kuantan adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Pagaruyung, Sriwijaya, Melayu Kuno bahkan memiliki kait mengait dengan daratan Asia Tenggara. Sejarah dan budaya Kuantan berjalan mengikuti sejarah dengan dinamikanya sendiri. Yang menarik, Kampar, Kuantan dan Rokan tumbuh dan berkembang di tepian sungai sama seperti Melayu Kuno, Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan di daratan Asia Tenggara membentuk peradaban sungai (riverine culture).
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
Bosan ngomongin toilet dan tisu toilet...akhirnya dapat ide untuk menulis sesuatu yang lebih "beradab" :c:
Yah.. akhirnya bisa Online di malam ahad..
banyak tenaga dan pikiran terkuras selama sepekan ini... melepas lelah menjenguk rumah maya ini.. :c:
oh ya Pak Ngah, rumah adat di kuantan dan kampar sangat berbeda dengan minang, kalau di kuantan dan kampar itu filosofinya Gajah Menyusu di Minang itu filosopinya kabau...
tul ga ya??? :e:
yang pasti menang gajah :f:
Bentuknya unik dan artistik ya. Salam budaya.
mampir numpang baca.
kira kira sana yg nyontek
apa sini yg nyontek mas??
hehehe
cepet cepet aja dicap milik kita
cantik rumahnya, lestarikan budaya...
emotionnya ganti ya?
formulir berlangganan feed kita kok beda tampilannya dlm kolom yg bertulis "ketik email anda disini" diblog anaa g' ada icon feed kecilx, hurufnya jg besar jadinya anaa penggal kalimatnya???
:e: asal jangan jadi pengakuan aja tuh rumah oleh negeri Laos.
Anugrah Dari Allah SWT...lahirnya Putra Pertama kami Dinda!!! Terima kasih dengan doanya ya!!!
@Ronaldo Rozalino: :d: semoga ibunda dan ananda sehat walafiat... Amin...
yach...dibajak lagi kan Indonesia.....ckckc
ur Link alredy in My blog....please ADD my link to ur Blog....tq
Klik Here
Rumah adat memang memiliki ciri tersendiri yang sangat unik dan khas...
Mantap nih infonya....
Waa,,cantik..Rumah Gadang lebih cantik tentunya...hehehe...