Di bumi Lancang Kuning, tidak sedikit ‘srikandi-srikandi‘ yang berjasa dalam memajukan bangsanya. Jasa dan pengorbanan mereka layak mendapatkan apresiasi yang tinggi, karena telah mengantarkan masyarakat Melayu pada kemajuan dan peradaban modern, serta berjasa dalam pengembangan budaya Melayu.
Sebagian masyarakat Melayu tentu akrab dengan nama Tengku Agong Syarifah Latifah, perempuan yang berjasa dalam memajukan pendidikan kaum perempuan Melayu, karena namanya telah diabadikan sebagai nama jembatan di Siak, Riau. Namun, bisa jadi masyarakat Melayu tidak mengenal Fatimah Rukun, Masajo, Tengku Badi‘ah ataupun Wak Setah. Padahal, para srikandi tersebut telah membuka pintu peradaban dan memahat ukiran sejarah kemajuan bagi Riau. Oleh sebab itu, agar perjuangan mereka tidak memudar sia-sia, maka muncullah inisiatif pemerintah daerah untuk mendokumentasikan biografi mereka. Diharapkan, biografi ini dapat menjadi cermin bagi perempuan-perempuan Riau sesudahnya, agar dapat meneladani dan meneruskan perjuangan mereka dalam membangun bangsa.
Pemerintah daerah yang concern dengan pelestarian budaya tersebut ialah Tim Pusat Data dan Informasi Perempuan Riau (PUSDATIN PUANRI). Bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat (BPPM) Provinsi Riau, PUSDATIN PUANRI menyeleksi mutiara berserak dan menerbitkan biografi mereka yang telah banyak berjasa dalam memajukan Riau serta turut mengembangkan dan melestarikan adat resam Melayu di bumi Lancang Kuning. Tokoh-tokoh perempuan Riau yang berjasa ini dijaring melalui seleksi pemilihan tokoh perempuan Melayu melalui fit and proper test yang ketat.
Berdasarkan seleksi itu, terhimpunlah 18 tokoh perempuan Riau yang layak menjadi suri teladan bagi masyarakat Melayu. Tersebutlah, Tengku Agong Syarifah Latifah, permaisuri gahara Tengku Agong di masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim II. Ia adalah sosok yang mengangkat martabat perempuan melalui pendidikan. Ia membangun lembaga pendidikan yang diberi nama Sultanah Latifah School, pada tahun 1926. Pendidikannya memberi bekal khas bagi perempuan, melalui kecerdasan dan keterampilan sebagai modal pengetahuan jika kelak berumah tangga. Pendidikan yang digagasnya berpijak pada keterbukaan dan pluralisme, yang bertujuan agar perempuan Siak dan pantai timur Sumatera dapat berhubungan dan membuka diri dengan dunia luar, serta bisa menerima ide-ide dari suku bangsa manapun (hlm. 244). Dari Sultanah Latifah School inilah lahir srikandi-srikandi lainnya yang turut berjasa membangun Riau di kemudian hari.
Sosok perempuan lainnya ialah Masajo, srikandi Riau yang pernah mengenyam pendidikan di Sultanah Latifah School. Masajo berhasil mengenalkan tenun indahnya kepada dunia. Kisah hidupnya berawal ketika tentara Jepang yang kekurangan sandang memerintahkan keluarganya untuk membuatkan kain dari 10 goni kapas yang mereka bawa. Merasa tak memiliki secuil pengetahuan pun dalam membuat kain, Masajo berjuang mengubah kapas menjadi benang, dan dari benang menjadi kain (hlm. 111). Dari kisah kehidupan Masajo inilah terlahir bidal tua Melayu yang menjadi penuntun umum, yang berbunyi:
Dari kapas menjadi benang,
Pilin benang menjadi kain,
Orang lepas jangan dikenang,
Sudah menjadi si orang lain.
Masajo ialah sosok sederhana yang kreatif. Dengan pengetahuan yang sangat minim, ia mampu menghasilkan karya monumental yang tak pernah terlintas di benaknya. Hasil tenun Masajo kemudian menjadi haute couter (tradisi pakaian tinggi), yang dipakai oleh dara, bujang, bahkan petinggi Siak dan Riau, dalam berbagai perhelatan majelis tinggi.
Lain lagi dengan Wak Setah seorang penutur cerita. Perempuan ini mahir dalam bakoba, suatu keahlian untuk mengisahkan secara lisan kisah-kisah masa lalu, seperti sejarah tentang Kerajaan Kunto Darussalam, Pagaruyung, cerita alam, lingkungan, serta aneka dongeng. Kisah-kisah lisan itu sarat dengan muatan moral, tamsil, kekuasaan, serta kearifan lokal (hlm. 269). Dari Wak Setah-lah kelestarian budaya Melayu tetap terjaga. Melalui keahlian Wak Seta generasi muda Melayu mengenal sejarah dan adat resam mereka.
Masih banyak sosok perempuan Riau yang lain. Masing-masing memiliki keunggulan dan karya yang patut dibanggakan. Dengan perjuangan dan kegigihan mereka, kini bumi Lancang Kuning telah menjadi suatu daerah dengan peradaban modern. Perempuan-perempuan Melayu pun tak kalah dengan perempuan dari daerah lain.
Buku ini diterbitkan sebagai upaya untuk menelisik jejak-jejak budaya dan goresan peradaban yang pernah disentuh dan diciptakan oleh para srikandi Riau. Rekam jejak ini diharapkan dapat mengais dan mengangkat kembali nilai-nilai budaya yang telah mereka bangun dan kembangkan.
Membaca biografi para srikandi Riau ini, hati kita hanyut ke dalam alam perjuangan yang terjal. Dengan menyelami kehidupan mereka, setidaknya kita dapat mengambil mauidzah (hikmah) dan ibrah (keteladanan). Tanpa kreativitas dan energi mereka, bisa jadi tanah Melayu belum semaju seperti sekarang ini. Mungkin suluh-suluh peradaban masih gelap tersisa. Atau mentari kebudayaan masih enggan membuka matanya. Namun, berkat kegigihan dan perjuangan mereka, jendela peradaban telah dibuka, sehingga dian mentari dapat menyinari bumi Melayu hingga kini.
Buku ini ditujukan dan dianjurkan untuk dibaca oleh perempuan-perempuan Riau zaman sekarang. Karya-karya mereka setidaknya dapat dikenang dan dikembangkan kembali oleh generasi perempuan di masa sekarang. Dalam senarai ini, kita belajar menyelami nilai-nilai kejujuran, kedermawanan, kesederhanaan, kedisiplinan, dan ketabahan mereka dalam menapaki kehidupan dan menggoreskan bongkahan karya yang berguna untuk dikenang sepanjang masa. *** (Wisata Riau)
Postingan ini ditulis oleh Nanum Sofia, Mahasiswi S2 Psikologi UGM.
Judul Buku : Mutiara yang Terjaring
Penulis : Tim Pusat Data dan Informasi Perempuan Riau (PUSDATIN PUANRI)
Penerbit : PUSDATIN PUANRI, Riau dan BKPBM, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2007
Tebal : xii + 277 halaman
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
hi..bang nan limo..
becce senang dah bekunjung ke blog ini...bisa belajar banyak tentang sejarah melayu...he,he,he
di sulsel juga banyak org keturunan melayu bang, menurut sejarah katanya org melayu pernah netap lama dan berkeluarga di makassar waktu kerajaan melayu dikuasi sama portugis...*mmap yah klu salah ingat*
aku link dan follow blognya ya..
saya datang lagi Mas... mau ucapin makasih atas apresiasinya, saya pasang juga linknya di blogroll saya..
thanks yah . .. mas . . jadi banyak tahu ne .
@Lawo: betul...betul... siip aq juga da linkback blog kamu.
@Kang Sugeng: makasih jg kang....
banyak juga pahlawan perempuan di riau...
kalo bole bagi2 donk bukunya itu :)
makasi buat infonya... jadi lebih banyak tahu kalo masih banyak perempuan yang memiliki peranan besar untuk banyak orang :)
Wah ...ternyata begitu banyak ya srikandi2 melayu Riau,sungguh patut diabadikan nama mereka sebagai Srikandi mutiara.
* Nama salah satu srikandi ada yg sama ya namanya sama ifeh...keren hehe.
Resensi yang bagus. Banyak Srikandi Riau dalam perjalanan bangsa
sepertinya buku yang cukup bagus untuk dibaca sebagai kajian sejarah mas.
Btw, terimakasih mas atas dukungannya di kontes SEO Pandeglang. Oya tunggu review blog untuk sungaikuantan.com sebagai ucapakan terimakasih dan pemenuhan janji saya di hakimtea.com. Sekali lagi terimakasih :)
mo mau bukunya mo.masih ada stok..
Sangat banyak perempuan2 Riau yang berjasa baik dalam masa perjuangan, kebudayaan, pendidikan dan bidang lainnya. Selayaknya manusia berbudaya, mereka umumnya tidak mengetengahkan diri mereka.
Kita lah yang harus berperan untuk memperkenalkannya kepada seluruh dunia.
ehhehee.
mampir bang!!!
YEAH!!
sepertinya bukunya menarik untuk di baca, dan menambah pengetahuan tentang riau
buku yang bagus, apalagi kalo blognya bisa dipromosikan di acara Tanam 1000 Blogs.
untuk Informasi:
"http://www.shortstories-sharing.com/2009/11/tanam-1000-blogs-2009.html"
Ditunggu kedatangannya ya sob! ajak temen2nya yang lain juga!! dijamin seru dan berkesan!!!
Semoga para perempuan sekrang.. bisa lebih maju.....
I miss you came to My blogs ( Comments )
kita harus selalu mengingat para perempuan pejuang yg hebat dan memjukan bangsanya
Terimakasih sobat atas linknya...saya dengan senang hati akan memasang link sobat juga :), semoga silaturrahmi antara kita terus terjaga....
Salam Blogger
wakh keknya bagus buanget nih bukunya...hhhmmmm jadi tertarik pengen baca deh
Jadilah wanita yang tangguh seperti yang harapkan !!!
melayu betul-betul penuh dengan kebudayaan yang begitu indah dan menarik