Dari blogwalking ke beberapa travel blogs, saya menemukan beberapa kesan traveler terhadap kota Pekanbaru. Travel blog tentu saja bercerita tentang pengalaman perjalanan penulisnya, memang tidak melulu berisi cerita indah perjalanan wisata. Sekalipun penulis mengunjungi daerah tujuan wisata utama yang sudah terkenal, seperti blog "The Naked Traveler" yang kemudian dibukukan menjadi "the Naked Traveler 1 & ", banyak bercerita tentang hal-hal unik dan bahkan yang menjengkelkan yang dialami penulis/ blogger.
Sebagai contoh, saya kutip beberapa pernyataan blogger. Kalau dilihat dari sisi negatif memang tulisan seperti ini bisa dianggap black campaign (tak menemukan kata yang tepat untuk ini), tapi kalau dilihat dari positifnya justru bisa dijadikan masukan yang sangat berarti untuk meninjau ulang strategi pengembangan dan pemasaran wisata Pekanbaru. Memang pendapat mereka belum tentu representatif. Kalau ada kemauan, saya kira ada metodologi dalam penelitian ilmu sosial untuk menganalisis informasi seperti ini (kok jadi ngomongin metodologi segala, garing tau!). Saya suka sekali dengan pendapat profesor saya di IPB: "pendapat masyarakat mungkin tidak representatif, tetapi cukup menggambarkan. Sementara sesuatu yang representatif belum tentu menggambarkan, misalnya DPR, mereka mewakili rakyat Indonesia, tetapi tidak menggambarkan kenyataan tentang rakyat Indonesia". Sehingga bagi saya tak ada salahnya juga mendengar pendapat para blogger seperti berikut:
Blog A --> http://botsosani.wordpress.com (diposting tahun 2008
...Jujur sih, Pekanbaru tadinya nggak masuk dalam daftar most wanted destination saya di Indonesia. Bukan apa-apa, karena dari beberapa teman orang Pekanbaru sendiri nggak ada yang merekomendasikan untuk jalan-jalan di kota ini. Di samping memang tidak terlalu banyak pilihan objek wisata dan tempat-tempat menarik . Tapi…saya yakin, tiap-tiap daerah memiliki keunikannya sendiri-sendiri.
...Kota ini terbilang rapi dan bersih. Meskipun penduduk etnis Melayu hanya 30-40% dari populasi kota, namun Pemerintah Kota Pekanbaru sangat menjunjung tinggi nilai Budaya Melayu, ini terlihat dari berbagai bangunan di kotanya yang bernuansa Melayu.Tidak hanya bangunan tradisional Melayu, beberapa gedung berarsitektur modern juga menghiasi kota ini. Saya paling takjub melihat Gedung Perpustakaan dan Kantor Gurbernur yang sangat futuristik. Hebattt euy….”
Sayang sekali, Pemerintah Kota Pekanbaru belum banyak membangun tempat-tempat publik untuk refreshing warganya. Padahal dengan dukungan dana yang cukup melimpah, Pekanbaru bisa menyamai Kuala Lumpur dengan Putrajayanya.
Blog B --> http://www.berejst.dk/097/TravlmanSEAsia.htm (diposting tahun 2000
Pekanbaru a halfboring oiltown… (kota minyak yang membosankan)
Blog C --> (http://www.travbuddy.com/travel-blogs/34502/Pekanbaru-Yogyakarta-1)
“…Ryan and I, two people who happened to meet in the most boring city in Indonesia, became friends and ended up being travbuddy. Pekanbaru is a city located in Sumatera Island and basically there is nothing you could enjoy in this city. Sorry if I’m being too frank, but that’s the truth...”
Blog D --> (http://berney79.wordpress.com/2007/07/25/survivor-in-pekanbaru-chapter-i/
“…Moved to another connected area in Jalan Riau, where another 3 storeys Mall laid, eeugh.. fun place in this city is nothing but Mall.. haha”
Blog E --> (http://joshuaylv.blogspot.com/2008/04/riau-trip-boring-part-2.html)
“In case you don't know how Pekanbaru look like, it's a town more or less like Seremban. Not a tourist spot, nor a shopping heaven”
Mail list X
“Apakah ada yang bisa membantu memberikan informasi tentang hotel ala bacpacker di Pekanbaru dengan budget 60 - 100 ribu sehari?” (ini berarti informasi tentang backpacker hotel sangat-sangat minim)
Setelah membaca kesan blogger tersebut, saya menyimpulkan bahwa sebagian besar mereka menganggap Pekanbaru adalah kota yang membosankan, tidak ada obyek wisata yang menarik, banyak mall tapi juga bukan surga belanja. Kota yang tanggung… mmmm…suatu pekerjaan rumah bagi Dinas Pariwisata (ngomong-ngomong ada pegawai Dinas Pariwisata yang nge-blog nggak?). Mungkin kesan seperti itu timbul karena minimnya informasi dan strategi pemasaran yang kurang tepat.
Pada sisi lain,cukup banyak blogger lokal yang mengangkat pariwisata Riau, cukup informatif. Blog ini adalah satu di antaranya. Saya rasa mereka (kami, kita) cukup berperan sebagai sumber informasi online, di tengah tiadanya situs resmi yang dikelola Dinas Pariwisata Provinsi. Sesuatu yang absurd, blogger yang modal dengkul (hehehe, emang bikin blog pake dengkul? Lebay!) bisa berkiprah mempromosikan pariwisata daerahnya di internet, sementara Dinas Pariwisata yang memiliki anggaran sangat besar, Nothing….(lebay lagi!).
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
maju terus pembangunan kota pekanbaru...
dah lama tak nulis
Gak juga, Kota Pekanbaru pada hakikatnya bukan kota tujuan wisata utama kalau di Riau sendiri. Kota ini lebih kepada Kota yang basically bergerak di sektor perdagangan, perbankan, bisnis dan investasi, ingat Pekanbaru merupakan KOta Tujuan Utama yang direkomendasikan oleh Pemerintah Indonesia sebagai tujuan investasi.
Kedua, kota ini bukan kota minyak, karena Pekanbaru bukan penghasil minyak.DI Riau penghasil minyak justru ada di Kabupaten seperti Bengkalis, Siak, Kampar dan Indragiri.
Objek Wisata yang direkomendasikan di PEKANBARU :
1. Masjid Raya Nur Alam, masjid bersejarah peninggalan Sultan SIAK yang sekarang dalam revitalisasi tanpa meruntuhkan sejarah aslinya menuju kawasan Pusat Kebudayaan Melayu dan Kegiatan Islam
2. Masjid Ar-Rahman, temukan keunikan arsitektur melayu khas Pekanbaru di Masjid tertua kedua di Pekanbaru ini.
3. Masjid Agung An-Nur Provinsi RIau, masjid dengan arsitektur Timur Tengah - Melayu ini terbesar di Provinsi RIau
4. Danau Lembah Sari (Danau Buatan Rumbai) , bendungan sungai Siak yang alamnya masih asri dan sejuk disertai pemadangan perbukitan kecil nan hijau yang kini sedang dirancang menjadi Dreamland/ Pekanbaru Theme Park di kemudian hari nanti.
5. Perpustakaan PROVINSI RIAU SOEMAN HS
Perpustakaan unik arsitektur melayu moderen dengan bentuk rehal (alas bangku Al Quran) yang sedang terbuka. Temukan sejuta wawasan dan literatur melayu lengkap di PERPUSTAKAAN DAERAH TERMEGAH DI INDONESIA ini.
5. Balai Adat Melayu RIau, Arsitektur melayu, penabalan gelar adat, seperti tokoh-tokoh di Republik ini, Presiden SBY, Sultan Hamengbuwono, Gubernur RIau, Walikota Pekanbaru, dll.
5. Museum SANG NILA UTAMA ,Temukan Sejarah peradaban Melayu di Asia disini lengkap dengan GALERI MELAKA & FOSIL KERANGKA IKAN PAUS dibelakangnya
6. BANDAR SENI RAJA ALI HAJI
Pusat Kegiatan Seni DAn budaya Melayu RIau yang digelar setiap akhir pekan (sabtu malam). Disini anda dapat melihat kegiatan pertunjukkan Teater di Anjung Seni Idrus Tintin, GEdung KEsenian Termegah di Indonesia dan berbagai macam rumah adat khas Melayu RIau dari berbagai kabupaten dan kota seRIau
7. Labersa Hotel, Waterpark, and Golf
8. Kasang Kulim Zoo
9. Alam Mayang Garden
10. Pasar Wisata Pasar BAwah , pusat oleh-oleh dan barang2 impor dan antik
11. Wisata Kuliner Masakan Khas Melayu RIau, seperti Asam Pedas Patin/baung, gulai patin, ayam goreng khas, gulai ayam nenas ikan selais, ikan salai, samal nanas, dendeng khas, rendang, sate senapelan, nasi lemak Pekanbaru, es laksamana mengamuk, jus pelangi RIau, Roti Jala , dll.
Rata-rata para turis lebih mengabadikan kunjungan mereka dengan memotret setiap sudut objek wisata, bisa dilihat di skyscrapercity.com
PEKANBARU,..KOTA 1001 INSPIRASI.
Lama juga baru mampir ke sini.
nice info sob, success for all
@Kris: itu kan versi kita blogger lokal yang terus mempromosikan pekanbaru & riau, dan meluruskan yg bengkok...
Kita juga harus dngar apa yg orang lain bilang, mungkin ada salah perspsi, knpa salh persepsi? itulah yg harus kita jawab
Saya dari dulu kalau bicara soal Pekanbaru memang sama sekali gak pernah memberikan "mimpi-mimpi" indah pariwisata. Buat apa??? Karena memang sama sekali bukan tempatnya, SAMA SEKALI BUKAN TEMPATNYA. Makanya ketika saya membanggakan Kota Pekanbaru, saya membanggakan tempat ini dari progress investasinya, kemudahan investasi, dan perizinan kota ini. Karena memang so far, terbaik di Sumatra .. dan salah satu terbaik di Indonesia.
PEMPROV Riau dan PEMKOT Pekanbaru pun kelihatan sadar akan hal ini, makanya mereka cenderung menaikkan pamor Pekanbaru melalui status MiCE City (kota tempat konferensi), untuk hal ini Pekanbaru sudah tidak diragukan, mungkin kota MiCE paling besar di luar Jawa-Bali .. Paling sering mengadakan Konvensi dan Musyawarah kelas raksasa ...
Realistis ya Realistis, gini loh ya .. Ibaratnya, kita mau menikmati danau yang indah, MUSTAHIL RASANYA kalau kita mau menemukannya di Gurun Sahara... Kecuali memang dukungan finansial yang besar. tapi jangan lupa, tempat wisata yang dibangun dengan dukungan finansial besar adalah tempat wisata yang akan membosankan begitu 1-2 kali dikunjungi ... orang tidak akan datang berkali-kali ke kawasan tersebut.
Siapa di sini yang pernah ke SENTOSA Island di Singapura -- kawasan wisata keluarga yang penuh dengan alam2 artifisial buatan manusia??? Terakhir kali saya ke Pulau itu rasanya sudah tahun 2001, rasanya cukup sekali saja saya kunjungi, menarik memang tapi tidak untuk didatangi lagi berkali-kali. Baru tahun 2010 sy berkesempatan mengunjungi Sentosa Island lagi, luar biasa cara mereka membuat orang tidak bosan datang ke sana adalah dengan membangun MONORAIL (sebagai pengganti Kereta Wisata di dalamnya) dan denga membangun UNIVERSAL STUDIO semacam resort wahana kelas dunia.
BIAYA YANG MASYAALLAH LUAR BIASA BESAR.
Sumatra Barat wisatanya elok alamnya Indah, tapi pemerintahnya dan pengusahanya gak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk itu... karena alam itulah adanya semula jadi...
Riau mau membuat hal serupa ???? Siapkan dana 10-20 Trilyun untuk membangun kawasan serupa SENTOSA/Genting ... Maka kalau Pemprov berani melakukanny dengan APBD ... saya siap turun ke jalan untuk berdemo menurunkan Gubernur yang berkuasa ketika hal itu terjadi.
Ada duit segitu mending bangun pembangkit listrik/jalan tol atau apapun yang lebih realistis.
Ketimbang memaksakan PEKANBARU jadi kawasan wisata dengan dukungan dana trilyunan.
Turis2 itulah yang harus dididik, kalau mau Berjudi datanglah ke GENTING HIGHLAND jangan ke Pekanbaru. Kalau mau melihat Sakura bermekaran datanglah ke Jepang di Musim Semi, jangan ke Pekanbaru.
Pekanbaru sudah ada karakteristiknya sendiri, tidak perlu memaksakan kota ini jadi kawasan wisata atau apapun. Potensi MiCE City yang dicanangkan Pemerintah di daerah ini sudah ada pada jalur yang benar, dan realisasinya jauh lebih realistis.
Pengembangan wisata yang murah dan dimungkinkan adalah KULINER dan BELANJA, tapi sekali lagi maaf saja ... Ini cuman akan menjadikan Pekanbaru didatangi satu kali, kemudian jadi kenang2an di pigura foto ataupun di halaman profil Facebook.
tapi sekali lagi, bagi saya Pekanbaru adalah tempat yang saya kenali dengan baik. Jadi saya tahu bagaimana menikmatinya. Kita tidak bisa berekspektasi turis2 menikmati Pekanbaru seperti cara kita menikmatinya.
Saya cuman memohon, bagi siapa yang ingin berbicara mengenai wisata Riau tolong jangan dibuat-buat bombastis sekali, karena itu akan menimbulkan semakin banyak turis2 kecewa seperti blogger2 luar.
Ungkapkan apa adanya mengenai keadaan pariwisata di sini. Lagipula impressi turis terhadap satu kawasan itu belum ada parameter terukurnya semuanya subjektif.
Bahkan kalau ada temen dari Malaysia dan Singapura yang meminta mereka mendampingi mereka selama di Riau, saya bertany apa ekspektasi mereka datang ke Riau ??? Kalau ekspektasi mereka berlebihan sy juga tidak mau membuat mereka menyesal menghambur2kan duit mereka.
IMpressi soal Riau dari dulu memang terbelah dua, impressi di kalangan turis dan kalangan pebisnis. Bagi kalangan pebisnis, tentu saja Riau adalah sumber duit yang luar biasa kencang .... Kalangan turis inilah yang banyak mengungkapkan kekecewaan.. Saya pribadi kalau membanggakan Riau lebih suka kalau menyebut-nyebut2 impressi para pebisnis itu ...
@rilham2new:
saya sangat setuju bila Pekanbaru dikembangkan menjadi kota meeting, incentive, convention, exhibition...(MICE city)... kalau itu pilihannya, ke arah itu mestinya pembangunan pariwisata diarahkan....
saya pun sering menjadi organizer conference & meeting skala nasioanal maupun internasional. berdasarkan pengalaman saya, peserta biasanya menginginkan kota tempat penyelenggaraan adalah kota yang memiliki pemandangan indah & heritage serta atraksi seni & budaya. Riau harus mengembangkan wisata alam & heritage ini untuk mendukung Pekanbaru sebagai MICE city, bila ingin bersaing dengan kota lainnya. Saya pernah ikut conference di Cairns Australia: mereka menjual paket wisata topical forest & menggabungkannya dengan conference. Kita punya
Hutan Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GSK-BB) menjadi Cagar Biosfer ke-7 di Indonesia. Apa sudah ada upaya mempromosikan hutan ini dihubungkan dengan Pekanbaru sebagai MICE city? Yang ada kalau saya meeting di Pekanbaru dengan bangganya kolega di sana membawa tetamu ke pasar bawah untuk membeli barang2 impor ????????????????
Saya rasa Blog ini sudah banyak mengangkat yang indah2 tentang Pekanbaru, Riau. Adakalanya kita melihat dari perspektif lain...
nicepost pak Ngah... insya Allah saya juga akan mulai mnulis ala Blogger Traveler.. thanks atas inpirasinya.. :)
Semangat, jgn pikirin komentar miring.
Harusnya pemerintah riau atau dinas pariwisatanya memberikan sdkt apresiasi ats usaha blog ini wlu tak seberapa.
yang saya belum ada hihihiih, padahal udah ke pekanbaru hihihi :D
Halah, masih banyak kok blog dan situs web yang menginformasikan lebih lengkap mengenai pariwisata di Pekanbaru dan Riau pada umumnya. Bukan hanya blog ini saja. Saya setelah membacanya blog ini masih juga kurang lengkap dan kebanyakan hasil copas dari situs web yang lain.
Kalau peranan Disbudpar sendiri, bagi yang belum tahu banyak hal tentang peranan dinas ini, pariwisata Riau di setiap kabupaten dan kota itu sudah didata dan diekspos penuh . Sudah ada canangan Visit Riau, Bukunya sudah ada lengkap disitu, Gubernur Riau sudah menginstruksikan disetiap kabupaten dan kota untuk menunjukkan 1 objek unggulan pariwisatanya. Dan anda tahu peranan Bujang dan Dara Riau?? ITu salah satu bentuk apresiasi pemda dengan memperkenalkan dan menunjuk putera-puteri daerah secara aktif mencintai dan mempromosikan Riau. Setiap event seperti gebyar pariwisata Indonesia di Jakarta, Bandung, Jogja, Ambon bahkan sampai ke Eropa mereka ikut berpartisipasi. Dan terakhir sumbangan LCD touch screen mengenai jendel pariwisata Riau di Bandara SSK II dan Perpustakaan Soeman Hs.
sekarang saya kembali pada komentar bung Rilham diatas, betul kata bapak ,Pekanbaru memang minim objek wisata yang bertemakan alamnya, mau gimana lagi. Kalau mau diciptakan ya berarti harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit contoh pengembangan Kawasan Dau Buatan menjadi seperti Ancol. Dan anda tahulah di provinsi ini hal-hal seperti itu kalau dicangkan sama pemerindah kita, psati nanti ujung-unjungnya curiga sana-sini. Serba susah jadinya.
@Agung: bisa kasi contohnya bg? situs web lain yg lebih lengkap khusus promosi wisata riau? thanks atas masukannya...
@Agung:
Kalau kita gunakan mesin pencari, memang banyak kawan2 blogger yg menulis tentang Wisata Riau. Suatu yang patut disyukuri. Kami juga bangga, bila kita ketik "wisata riau" maka yang muncul diurutan teratas adalah Blog ini. Tanya kenapa? Kami bukan yang terlengkap tapi yang teratas hehehe (lebay,,,,)
Saya heran mengapa banyak yang bilang riau minim obyek wisata yang bertemakan alam.
Berapa sungai yang kita punya?
Ada biosphere Reserve yg diakui UNESCO!
Ada taman nasional!
Banyak air terjen!
Pandai-pandai mengelola dan memasarkan saja.
Wisata alam dikombinasikan dengan sejarah dan budaya dan mungkin juga dengan MICE.
Mau bangun taman rekreasi seperti ancol atau genting atau taman safari? mengapa pulak pusing dengan duit? jangan pernah berpikir APBD bisa membangunan segalanya. APBN dan APBD itu hanya faktor pengungkit, masyarakat dan swastalah yang membangun. Pemerintah itu regulator, fasilitator...bukan yang membangun segala hal.
Anyway, thanks Agung. Sayang saya tak bisa singgah ke Blog awak. Saya klik link awak tu yg keluar bolot.com....Salam
ini posting yg paling pak ngah suka sejak turut berkontribusi di blog ini
> komentarnya panjang-panjang
> ada perdebatan
hidup blogger!
Hahaha di blog E, lucu banget, "bukan pak ini nasi riau...." hahaha malah diketawain ama orang Malaysia nya, dikira bisa nipu apa.... "Josh rasa diaorang x suka kalo kita tanya 'Ni nasi padang ke Pak?'. Dah ler tempat tu Riau, kan. Nak Trademark ler kot." ..."Nama nasi tu nasi padang... memanglah diaorang akan kata itu makanan riau sebab itu di masa di riau... bangga ke daerahan.... tapi hakikatnya itu style nasi padang... Padang yg Josh tanya tu disalah ertikan bandar Padang yg merupakan Ibu Negeri Sumatera Barat sana..."
This is fantastic information for blog. I really love the way infomration presented in your post. I have added to you in my social bookmark…and i
am w8ing ur next post.
Harusnya pemerintah riau atau dinas pariwisatanya memberikan sdkt apresiasi ats usaha blog ini wlu tak seberapa.....
Jadikan semua kritik sebagai bahan penyemangat...Hidup Pekanbaru