Untuk memperingati Hari AIDS Se-Dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2009 ini, dan sekarang saya mengutip kembali sebuah kisah dari buku harian seorang wanita pengidap HIV/AIDS. Perjalanan hidup wanita ini cukup tragis, menjadi wanita penghibur, terjangkit HIV/AIDS, diperkosa sekawanan pemuda dan berakhir dalam kematian.
Ini adalah sebuah curahan hati dari saudaranya yang mengetahui melalui buku hariannya. …….Tulisan ini hanya sebagai refleksi kehidupan, dan sebagai rasa kangenku buat saudaraku Firtri (nama samaran), kakakku yang sudah meninggal.
Saya yakin, kasus yang menimpa Firtri juga banyak dialami oleh korban lain. Tetapi dengan alasan dan pertimbangan tertentu, tidak ada keberanian untuk mengangkat kepermukaan.
Tulisan ini disamping merangkum obrolan dengan Firtri, juga lewat buku harian Firtri yang masih kusimpan. Sebelum meninggal, Firtri memberikan buku hariannya, yang banyak memuat kasus pemerkosaan yang dia alami dibulan Mei di Jakarta.
Setelah kasus pemerkosaan itu, Firtri tidak banyak membicarakan tentang peristiwa getir yang dialaminya. Dia mengalami tekanan psikis yang luar biasa. Atas pertolongan keluargaku yang tinggal di Malaysia, akhirnya dia dibawa berobat kerumah sakit disana.
Sekitar tiga bulan setelah peristiwa tersebut, kesehatannya begitu memburuk. Infeksi radang hatinya semakin parah. Dan Firtri yang semenjak akhir tahun 1997 penyandang virus HIV tersebut akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya dia dibawa pulang dan dimakamkan di Manado.
Mungkin ada yang bertanya, Firtri adalah penderita AIDS saat kasus pemerkosaan terjadi ?
Jawabannya : YA !
Dengan jujur aku mengakui, kalau kakakku memang bukan wanita baik - baik. Dia dilahirkan dengan wajah cantik dan body yang menarik. Tetapi karena ini pula, yang mendekatkan dia dengan dunia maksiat.
Aku dan Firtri adalah dua wanita bersaudara yang lain total. Dia berkulit putih mulus, bermata agak sipit, dan berambut lurus. Mirip seperti cewek Tionghoa. Padahal dalam keturunan keluarga, hanya neneklah yang memang orang Tionghoa.
Sedangkan aku berkulit agak kecoklatan, bermata biasa, dan berambut ngombak ( agak keriting ). Mungkin ini pengaruh mamaku yang ada darah Maluku. Tidak heran, aku dan Firtri seperti bukan dua saudara kandung. Dia 2 tahun lebih tua. Saat kejadian, dia berusia 26 tahun.
Orang tua kami meninggal sewaktu aku dan Firtri masih berusia puber. Tante dari mamaku berbaik hati menampung kami, dan membiayai sekolah. Ketika SMA kami hijrah ke Jakarta. Ada tanteku yang sukses, yang berbaik hati menolong kami di Jakarta.
Aku dan Firtri memang lain. Aku cenderung banyak di rumah dan membaca buku. Sementara Firtri suka hang out di cafe, diskotik dan tempat remang - remang.
Sekolahnya amburadul. Setelah lulus SMA, tante amat kesal dengan kelakuan Firtri. Firtri tidak dibiayai kuliah. Cekcok dengan tante, membuat Firtri memilih keluar rumah. Dia tinggal di apartemen yang dihuni cewek - cewek asal Kawanua. Dan sudah bisa ditebak, Firtri terperosok menjadi cewek panggilan.
Aku dan Firtri tetap mempunyai kontak yang baik. Firtri adalah tipe periang dan spontan dalam segala hal. Dia juga tidak canggung - canggung menceritakan pekerjaannya sebagai wanita pemuas nafsu pria. Bahkan dia juga pernah menjadi model sexy lingerie, wet dress, bikini, hingga topless untuk majalah porno di Thailand.
Dengan cewek - cewek Kawanua, dia mengelola Love House Gadis - Gadis Kawanua, yang memberikan suguhan tarian tanggal baju, dan pesta seks untuk pria kalangan atas. Dia bekerja sama dengan Dea, sahabat akrapnya. Aku juga mengenal Dea, walau tidak begitu akrap.
Karena Dea lulusan Akademi Bahasa Asing, maka bahasanya inggrisnya cukup bagus dan lancar. Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menggaet tamu dari manca negara. Tidak heran, di club ini banyak ditemukan pria - pria bule, yang konon banyak diminati bule asal Australia.
Akhir tahun 1997, Firtri jatuh sakit. Dia menderita hepatitis A, dan dirawat di rumah sakit. Setelah melalui test darah, ternyata darah Firtri dinyatakan positip mengandung virus HIV. Hal yang bersamaan juga menimpa Dea.. Dia mendapati dirinya sudah terinfeksi virus HIV melalui check up yang dilakukannya.
Firtri dan Dea menjadi sangat sedih, karena mereka sudah terinfeksi virus HIV. Mereka berencana meninggalkan Jakarta, dan mendirikan restoran di pulau Bali. Tetapi karena minimnya pengalaman dalam usaha ini, sehingga prosesnya molor.
Saat kerusuhan terjadi, Dea sedang mengantarkan Firtri ke rumah sakit dikawasan Jakarta pusat untuk berobat. Sepertinya hepatitisnya kambuh. Firtri merasakan mual - mual. Pada awalnya, dia mengira hamil. Tetapi kenyataanya tidak.
Setelah mengunjungi poliklinik dokter ahli penyakit dalam, mereka pulang menuju kawasan Jakarta Utara. Tiba - tiba mobil yang dikendarai Dea terjebak dengan keramaian. Jalanan dipenuhi dengan massa dan terlihat aksi pembakaran sana - sini.
Sebenarnya Dea ingin putar haluan, tetapi terlambat. Mobilnya dikepung pemuda - pemuda dengan pandangan yang liar dan beringas. Mobil digedor - gedor dari luar. Dia juga tidak berani tancap gas kedepan, karena kawatir melukai orang yang didepannya.
Pemuda - pemuda yang liar tersebut dengan paksa mengeluarkan Firtri dan Dea dari mobil. Mereka begitu yakin kalau Firtri dan Dea adalah cewek Tionghoa karena muka dan penampilannya. Mereka membawa Dea dan Firtri ketempat yang terpisah.
Firtri begitu ketakutan. Apalagi saat tersebut Firtri sedang sakit hepatitis, jadi cepat mual dan pusing. Firtri sudah memelas minta dilepaskan tetapi jusru mulutnya ditampar. Antara perasa takut, marah, dan kesal, yang membuat Firtri tidak mau berdiskusi lagi dengan mereka.
Dia dibawa masuk kesebuah rumah. Jumlah pemuda yang ada saat itu sekitar tujuh orang. Atau mungkin lebih. Dua pemuda memegang tangan kanan dan kirinya. Firtri berdiri menghadap meja, dan mukanya ditelungkupkan kedepan.
Seorang pemuda dengan kasar membuka celana jeans dan celana dalam Firtri. Ketika pemuda tadi mendapati sebuah tattoo yang menghiasi diatas pantat Firtri, semakin semangatlah dia. Mereka yakin 100 % kalau Rara adalah cewek bejad yang patut dilahap.
Firtri diperkosa bergantian hingga kelelahan dan kesakitan. Ternyata ada seorang pemuda yang rupanya tidak begitu berpengalaman. Sehingga dalam suasana sadis tersebut dia tidak bisa ereksi. Salah seorang pemuda menyuruh Firtri membuka mulutnya.
Firtri yang sudah kesakitan, pusing dan mual sejak awal, langsung muntah - muntah. Pemuda yang kemaluannya disodorkan didepan mulut Firtri tersebut, begitu marah. Kemaluannya kotor dilumurin muntahan.
Karena pemuda ini tetap tidak bisa ereksi, maka dia melampiaskan nafsu dan amarahnya dengan menggigit puting Firtri hingga berdarah. Tidak tahan sakit, Firtri pingsan.
Ketika bangun dia sudah berada di ruang gawat darurat. Entah bagaimana ceritanya. Mungkin dia ditemukan orang yang berusaha menyelamatkan barang - barang, di area kebakaran tersebut. Dia juga tidak ingat lagi, berapa lama dia pingsan. Mukanya bengkak dan kebiru - biruan.
Dia juga mengalami pendarahan dikemaluannya. Karena itu dia mendapatkan jahitan. Setelah dua minggu dirumah sakit, Firtri diperbolehkan pulang. Atas saran Tante di Malaysia, Firtri dianjurkan dirawat disana. Waktu itu aku tidak menceritakan kepada Tante, kalau Firtri sebenarnya positif virus HIV. Oleh karena itu Tante sempat marah ketika akhirnya aku menceritakan perihal ini.
Dalam periode tiga bulan, kesehatan Firtri berangsur - angsur turun drastis. Radang hatinya cepat memburuk. Ini juga dikarenakan daya tahan tubuhnya yang cepat melemah karena infeksi HIV. Tiga bulan berikutnya dia meninggal.
Banyak liku - liku kehidupannya yang banyak aku temukan lewat buku hariannya. Karena dia memberikannya, agar aku membacanya.. Sejak saat itu pula, aku tidak pernah mengetahui dengan nasib Dea. Masih hidupkah dia ?
Ada satu hal yang sangat mengkhawatirkan membaca buku harian ini. Yaitu penularan virus HIV kebanyak orang dengan kasus pemerkosaan ini. Dan para pemerkosa ini, juga akan menularkan virus HIV ke calon - calon istrinya……
“Inilah potret salah seorang penderita HIV/AIDS dari Indonesia, teriring do’a semoga semua dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, amiin”
Catatan: saya mohon maaf apabila dalam beberapa kalimat didalam postingan ini agak fulgar, ini semata-mata untuk memperjelas dari kisah ini, dan saya tidak banyak melakukan editing.
Sumber artikel ini saya posting dari : majalah dewa dewi
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
semoga kisah diatas bisa memberikan kontribusi dalam pencegahan menularnya penyakit AIDS...
Jangan jauhi pengidap HIV AIDS
Mari jauhi sex bebas. Jangan berhubungan sex kecuali dengan istri/suami sendiri.
mari semua tingkatkan kepedulian kita sesuai dengan tema yang diusung HAS 2009
"Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Akses Universal dan Hak Asasi Manusia"
Mari kita isi iman kita agar bisa terhindar dari sex bebas.
Wah infonya bagus. Kita yang belum tertular smoga bisa mengambil pelajaran dari kisah diatas. Betul Kata PUTRA diatas. Tingkatkan Iman dan pengendalian diri.
ceritanya menyedihkan,hiks.
mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran
aids hukuman di dunia bagaimana diakhirat nanti bro
owh iya.. baru inget aku klo skrng hari HIV/AIDS...
hehehee.. nice info.....
semoga postingan iNi dapat menyadarKan ssemua piHak...
oke teruskan perjuangan melawan AIDS
tragis..........
jangan terlena dengan ujian dunia...
Ya Allah..jahat banget sich! seebbbeelll! semoga orang2 itu mendapat ganjaran yg setimpal, kalaupun tidak di dunia, pasti mereka tidak akan lepas dari siksa Allah di akhirat nanti utk kebiadaban itu..hhh...fitri, nasibmu :(
Met hari aids, semoga dengan kesadaran masyarakat yg semakin tinggi ttg bahaya aids, penderita aids akan making berkurang di dunia ini...amin
Tingkatkan Keimanan untuk menjga diri dalam Hidup yang penuh kebebasan!...Selamat HAri Adis Sedunia....Jangan Kuscilkan mereka!!!
i have problem with my shoutbox temporary
aduh, sadis amat tuh orang2. gimana perasaaan mereka ya kalo saudara perempuan mereka yg diperlakukan spt itu?
jauhi sex bebas
kasian ya......, mas kunjungi ya blog q.
hindari virusnya jangan orangnya, blogger siap menjadi duta Aids
hati-hati...