-

December 15, 2009

Tisu Toilet dan Pariwisata Kita



Hanya masalah remeh temeh; tisu toilet, atau toilet roll atau toilet paper. Mungkin bukan isu strategis bagi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat nasional atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota? Tak penting untuk dibahas di rencana strategis jangka panjang, menengah dan pendek.

Berdasarkan pengalaman saya melakukan perjalanan di daerah - daerah (bahkan di Jakarta) tisu toilet tidak terbatas digunakan hanya untuk toilet saja. Tisu toilet banyak dipakai juga di meja restoran dan rumah makan. Kenapa tidak? Pokoknya tujuannya tercapai: untuk mengelap mulut, tangan (kadang wajah) atau meja. Ada tisu toilet, semua jadi bersih. Bahkan banyak yang tidak sadar, bahwa tisu yang berbentuk roll itu adalah tisu toilet?

Tapi bagaimana dengan faktor kelaikannya? Tissue toilet kan biasanya para bule menyebut dalam bahasa slank dengan "shit ticket" atau "ass wipe". Jadi, apakah posisi pantat sebetulnya bisa disamakan dengan mulut? Hmmm, ini pertanyaan estetika. Jawabnya sangat subyektif. Tapi saya sungguh sering melihat teman asing kebingungan ketika di rumah makan (yang sebenarnya cukup laik buat tamu asing) harus menggunakan tisu toilet sebagai pengganti serbet (napkin).

Ya, sudahlah! Kalau kaum menengah ke bawah mencampur adukkan fungsi tisu toilet harus dimaklumi saja. Namun dalam konteks promosi pariwisata, apakah APBN/ APBD puluhan (mungkin ratusan) milyar untuk promosi pariwisata, tidak dapat digunakan untuk membenahi hal-hal seperti ini?

Anehnya, walaupun tisu toilet itu sudah meraja-lela di meja makan, tidak demikian di toilet itu sendiri. Masih sulit mendapatkan toilet yang menyediakan tisu toilet. Kadang holdernya cuma jadi pajangan dan tidak pernah diisi ulang. Nah ini juga sering membuat teman asing saya bingung. Kebiasaan mereka menggunakan toilet kering, membuat tisu toilet menjadi daftar SEMBAKO di dalam kehidupan mereka. Memang tak usah dipusingkan. Tapi kalau mengamati besarnya anggaran promosi pariwisata kita, kadang tidak habis pikir masalah remeh temeh (tapi cukup mengganggu) seperti ini tidak dibenahi? Atau saya yang terlalu berlebihan. Lebaaaaaay...

Catatan: Gambar ilustrasi bersumber dari google images

Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan


Baca Juga Artikel Pekanbaru Riau Dibawah ini:

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari www.sungaikuantan.com di inbox anda:

Comments :

23 komentar to “Tisu Toilet dan Pariwisata Kita”

:) maaf kalau mengganggu makan malamnya!

Ison Idris said...
on 

Pemikiran dan ide yang mantap sob..memang hal2 kecil seperti hrs di perhatikan, jika dibiarkan lama2 jd bumerang..

Dinoe said...
on 

lapor SBY, bikin peraturan melarang tisu toilet di warung makan, cafe, restoran, dll. kalo kedapetan di denda....

Bang Ais said...
on 

eh iya..ya.. kalo dikaki lima itu tisunya pasti tisu toilet...

bahkan indonesia ini dah punya tempat tisu sendiri buat di rumah makan untuk tisu toilet ya...

bre said...
on 

@Dinoe: setuju :)
@Bang Ais: kasian SBY Bang, lagi pusing mikirin bang sianturi :(
@Bre: tidak cuma di kaki lima Bu, di rumah makan/ restoran juga ada kok. Indonesia emang kreatif, bisa menciptakan tempat tisu rol buat di meja makan! :)

Ison Idris said...
on 

bener juga nih
selama ini saya lap mulut dan sendok pake tissue untuk lap bokong? jiahhhhh~ memalukan...

Clara Canceriana said...
on 

kutukupret....!!!!
upst.. terlanjur ngomong...
ini sebuah realita....
Karena ini semua demi Bangsaku-->"Bang Saku"
@Pakngah: postingan cerdas kanda..., Lanjutkan :D
btw, sy mau posting review tentang PakNgah sebagai Kakanda tercinta yg turut mengelola blog ini.

Wisata Riau | Pekanbaru Riau said...
on 

@Clara: sssttt jangan bilang-bilang

Ison Idris said...
on 

review tentang saya? :)) wah bisa jadi selebriti!
...saya adalah orang kecil yang suka mengamati hal-hal kecil...(mereview diri sendiri)...orang yang tak penting yang suka membicarakan hal-hal yang tak penting :))

Ison Idris said...
on 

@PakNgah: ah... santai saja lah Pak Ngah.. :D

Admin said...
on 

@Emo: OK saja, asal jangan Lebay

Ison Idris said...
on 

setuju zob..
kita muLai kebaikan dgn mempehatikan haL2 keciL dLu ...
kLo haL keciL ngga' bZ pa lagi yg geDe...

FaiS said...
on 

halah gpp kali, bang...
biasa aja krn kita tinggal di timur.
mgkn krn terkadang pikiran kita udh terkontaminasi org barat, jd liat tisu kyk gt jd inget toilet, dan berpikir apakah tisu ini pantas ditaro sejajar sama makanan.,... gitu aja mnrt aku,,

Ferfau said...
on 

@Fais: setuju juga :)
@Ferdivolution: memang tak usah dipusingkan. tidak perlu kebarat2an. saya hanya melihat sesuatu yang absurd, pemerintah membelanjakan banyak uang untuk promosi wisata, tapi hal-hal kecil yang membuat wisatawan tidak nyaman tidak diperhatikan. anyway saya juga masih menggunakan tisu gulung untuk lap mulut dan sendok kalau makan di kaki5 atau rumah makan, kalau memang yang tersedia cuma itu :)

Ison Idris said...
on 

Apa tidak aneh
tisu toilet buat di meja makan
sementara di toilet tak tersedia tisu
lagi pula knapa harus tisu toilet sih? tisu serbet kan juga gampang didapat?
wah nggak konsisten, tadi katanya tak usah dipusingkan...
All: thanx sudah mampir dan kasih comment

Ison Idris said...
on 

iya susah tuh nyari tisu kalo ke toilet umum. makanya bawa tisu kemana2

Unknown said...
on 

sebuah fenomena pariwisata di tanah air kita... semoga pemerintah segera dapat menyadarinya...

Van Hulondhalo said...
on 

hahaha...cukup bagus nich postingnya....Link kamu dah qu pasang nich...Pasang Link qu ya....tq

Ebook Free said...
on 

wah wah emang hal sepele seperti ini mesti ditanggapi serius, sehingga tujuan awal untuk menarik minta wisatawan bisa tercapai dengan baik. jangan sampai gara2 tisu bikin wisatawan ogah ke tempat kita lagi.

Bisnis Online ala Eros said...
on 

Gabung yuk untuk meningkatkan PR blognya di http://adarossyat.blogspot.com/2009/12/cara-meningkatkan-traffic-rank-instan.html

Rossy R said...
on 

oh iya follow balik ya

Rossy R said...
on 

ngemeng-ngemeng
ada teman blogger yang dari dinas pariwisata nggak?

Ison Idris said...
on 

inilah sulitnya kalo berbeda budaya, jadi serba salah

Rozani said...
on 

Bagaimana Pendapat Anda?

KOMENTAR Sobat Adalah Nyawa Blog All About Pekanbaru Riau ini, Tentunya Blog Sobat Juga, Jadi Kita Sesama Blogger Mari Saling Menghidupi... Hehehe....

Bagi yang BELUM PUNYA BLOG bisa pakai 'Comment As: name/URL. masukkan nama dan FS, FaceBook, Multiplay atau lainnya (contoh: http://facebook.com/nanlimo)

 

SungaiKuantan.Com Site Info


TopOfBlogs