Jadi pada masa itu Bati Cap menggunakan bahan cap yanhg terbuat dari perunggu yang berisikan motif-motif khas. Masing-masing cap memiliki motif yang unik. Jelasnya masing-masing cap mempunyai motif yang berbeda-beda pula. Pola dan cara membatik dengan batik cap ini sangat berbeda dengan batik tulis dan batik lainnya. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap dicacahkan kepada bahan pewarna lalu dicapkan pada bahan yang telah kita sediakan sehingga motip yang ada pada cap akan pindah kepada bahan dasar kain yang kita sediakan. Biasanya warna yang digunakan adalah warna kuning dan perak, kain dasar yang dugunakan adalah bahan dasar sutera atau bisa pula bahan halus lainnya yang biasanya bewarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan Kerajinan Tekad.
Seiring waktu berlalu maka Batik Cap ini berubah menjadi "Telepuk," setelah itu bahan untuk cap berubah pula tidak berupa perunggu lagi, yaitu dari bahan kayu lembut yang di ukir sesuai motif yang di inginkan. ketika ada keperluan tertentu bahan cap bisa dibuat dari bahan buah-buahan yang keras, contohnya Kentang. Bahan cap dari buah ini biasanya hanya untuk sekali pakai saja atau tidak permanen sifatnya, notifnya sebatas ukuran bahan yang digunakan. ketika masa pemerintahan raja-raja mulai berakhir, maka berakhir pulalah keberadaan Batik Cap ataupun Telepuk sampai beberapa waktu kemudian.
Semangat untuk tetap melestarikan dan menghidupkan kembali nuansa batik tersebut, maka Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 1985 mengambil inisiatif untuk menumbuh kembangkan batik ini dengan cara memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat Riau. Namun bukan batik cap yang diceritakan diatas, melainkan membatik yang mempunyai kesamaan dengan batik Jawa yang menggunakan Canting, tetapi motif yang di pergunakan adalah murni motif Melayu Riau.
Waktu berjalan, pada tahun 2004 Ketua Dekranasda Provinsi Riau, Ibu Dra. Hj. Septina Primawati Rusli, MM., kembali membangkitkan kerajinan batik ini dengan menggunakan pola baru pada disain. Dengan cara ini sehingga kelihatan khas batik Riau dibandingkan dengan batik daerah lainnya melalui tangan terampil seorang seniman yang juga pengurus Dekranasda Provinsi Riau yaitu H. Encik Amrun Salmon, lalu dibuatlah percobaan demi percobaan yang akhirnya dapat menghasilkan suatu pola baru dengan membuat batik tulis/colet berpola dengan mengambil ilham dari tabir belang budaya Melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas ke bawah dengan motif-motif Melayu yang ada, ini terutama terdapat pada tabir pelaminan Melayu Riau.
Maka dari motif-motif yang ada ini pula dikembangkan menjadi sebuah motif baru yang di beri nama sesuai aslinya. Dari pengembangan motif tradisional yang ada diciptakan motif baru yang tak lari dari akarnya yaitu antara lain: Bungo Kesumbo, Bunga Tanjung, Bunga Cempaka, Bunga Matahari Kaluk Berlapis, dll. Batik Riau ini tumbuh berkembang dan diberi nama "Batik Tabir".
Nah dari sanalah lahirnya Motif Batik Riau yang terkenal dengan nama Batik Tabir pada masa sekarang ini.
Dalam penulisan ini masih banyak kekurangan disa sini, bagi para pembaca yang lebih mengetahui mohon masukaanya di kolom komentar.
(dari berbagai sumber)
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
PertamaX dulu deh untuk Sejarah Batik Riau Munculnya Batik Tabir. Yg lain silakan premium... :D
batik riau ada juga ya !!! jangan org jawa jg kali produknya !!!
banyak yg suka batik tapi bagi saya gak sanggup beli terlalu mahal heheh
salam sahabat
ehm..gitu ya?info yang menarik:)
ohhh batik riau ada juga tah?
aku baru tau >.<
:D Menarik sejarahnya..
menambah wawasan....
batik memang benar2 budaya bangsa indonesia ternyata. sebab tak hanya jawa saja yang punya budaya batik
Mak-mak, cepat betol pindah kesini ye :D, memang hebat Abang kite ni dalam hal menulis..
Keyen keyeeeeenn,.... Bagus sekali Batiknya, tidak kalah dengan batik-batik lainnya. Tinggal bagaimana mengeksplor pasar saja...
Budaya Indonesia yang perlu diprtahankan!
hai kawan...salam kenal ya :)
keren nih..tentang batik riau
wah keren keren nih sob infonya makasih ya sob
thx infonya, baru tau teryata batik karya indonesia beragam, g cuman sekedar di jawa. di seluruh ujung indonesia memiliki budaya yang beragam.
Salam Hidup Untuk Berbagi
artikel yang bagus, informatif sangat berguna untuk menambah wawasan.
batek memang warisan budaya indonesaia patut dijaga kelestariannya
semoga batik terus jaya terutama batik indonesia secara umum, nah salah satunya batik daerah riau. Masih banyak propinsi2 lain penghasil batik yang perlu terus kita jaga. Nah dengan tulisan seperti ini paling tidak sebagai media informasi bagi para netter, bahwa kita indonesia kaya akan batik. Nice info. Bagus artikelnya. salam kenal
MURAD MAULANA
maaf koment dua kali. viva batik. saya sudah follow bro
@Murad: ok mas... thanks
ternyata batik juga ada proses perkembangannya ya....
nglanjutin komen.
Nan, nanti aku dikasih batik Tabir yach... Kirim via TIKI juga gpp :X
btw keren batiknya
kirim atu om ke purwakarta :D