-

September 05, 2008

Ada Pelangi Abadi di Air Terjun Kuansing

Air+Terjun+Tujuh+Tingkat+Batang+Koban, Ada Pelangi Abadi di Air Terjun Kuansing
Kabupaten Kuantan Singingi terletak pada 1010 - 1020 BT dan 00 - 10 LS, dengan luas wilayah yang meliputi lebih kurang 7.656,03 Km2. Awalnya mempunyai enam kecamatan defenitif yaitu Kuantan Mudik, Kuantan Tengah, Singingi, Benai, Kuantan Hilir dan Cerenti. Pada saat ini jumlah kecamatan definitif berjumlah 12 kecamatan.

Wilayah yang berjarak sekitar 160 Km sebelah selatan Pekanbaru itu, merupakan daerah perbukitan yang memiliki ketinggian elevasi yang bervariasi dengan elevasi tertinggi mencapai 804 meter di atas permukaan laut. Umumnya merupakan daerah perbukitan. Dengan terdapatnya Sungai Kuantan yang cukup lebar serta ditambah dengan Sungai Teso dan Sungai Singingi menjadikan sebagian dari daerah ini berada di daerah dataran sungai.

Kuantan Singingi mempunyai potensi wisata yang cukup besar, baik y alami atau pun sejarah. Potensi wisata yang paling mendarah daging bagi kehidupan masyarakat adalah pacu jalur. Iven pacu jalur yang paling besar dilaksanakan sekali setahun, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Akan tetapi potensi lain masih banyak yang belum dikembangkan. Potensi kebudayaan itu terdiri dari wisata alam, upacara-upacara adat, kesenian rakyat, permainan rakyat, benda-benda peninggalan sejarah dan lain sebagainya.

8 Juli 2008 lalu Riau Pos berkesempatan mengunjungi beberapa kawasan alam di antaranya Danau Rawang Udang di Desa Talontam Kecamatan Benai, air terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik, serta air terjun tujuh tingkat di Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan.

Danau Rawang Udang dulunya hanyalah sebuah rawa-rawa yang dialiri sungai kecil. Setelah dibangun dam, terbentuklah sebuah danau kecil. Di sini oleh pengelola disediakan beberapa perahu dari fiber (kereta air) dan dua bangunan di tengah danau. Tempat ini akan ramai dikunjungi saat hari-hari libur. Pada hari biasa hanya sebagian kecil masyarakat atau muda-mudi yang terlihat mengayuh dengan kaki perahu yang disediakan.

Menjelang sampai di kawasan ini, kita melalui sebuah jembatan yang membentang Sungai Kuantan dari Pasar Benai. Di sisi kiri dan kanan jalan menuju area berbagai perusahaan sawit dan kertas itu, terbentang persawahan dan pemukiman penduduk yang membuat mata sejuk memandang.

Air Terjun Guruh Gemurai

Kawasan ini berada Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik yang berjarak sekitar 10 km dari pasar Lubuk Jambi. Daerah perbatasan Sumbar-Riau itu merupakan kawasan hutan lindung Bukit Betabuh. Namun sayang sejak bergulirnya era reformasi, hutan yang dulunya asri dengan lereng-lereng bukit terjal, kini tak lagi tersisa, musnah akibat penebangan liar dan berganti dengan kebun-kebun karet masyarakat.

Saat ini jalan menuju air terjun sedang dalam perbaikan dan pelebaran. Beberapa jalan mendaki kini dilandaikan. Praktis, jika hari hujan, mobil tidak akan bisa masuk karena jalan licin. Dari tepi jalan nasional, kawasan ini berjarak sekitar 2 km melewati hutan gundul yang telah ditanami karet berusia antara 2-7 tahun.

Menjelang sampai lokasi, di ketinggian itu akan ditemui beberapa balai yang dapat digunakan untuk sekadar beristirahat sejenak sambil menikmati panorama alam pedesaan yang membentang di sebelah kanan kita dengan alur Sungai Kuantan yang berliku-liku.

Satu kilometer kemudian sampailah kita di lokasi Air Terjun Guruh Gemurai. Dari kejauhan sudah terdengar gemuruh air terjun seolah-olah sedang dalam kondisi hujan lebat. Letih berjalan kaki pun sirna ketika kita mulai menghirup udara segar pepohonan yang menjulang, yang masih tersisa di antara terjalnya air terjun.

Di lokasi ini sudah dibangun fasilitas tangga beton yang dibangun di antara tebing untuk turun dan berjalan menuju kolam jatuhnya air terjun. Di sini terdapat dua air terjun, air terjun utama setinggi hampir dua puluh meter.

Di kolam air terjun utama ini pengunjung dapat mandi sepuas-puasnya di antara sejuknya air ditemani gemerisik air yang mengalir di antara bebatuan besar dan ridangnya pepohonan.

Di sebelah kiri menjelang air terjun terdapat beberapa pekerja yang sedang beraktivitas. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kesenian dan Budaya Kuansing Drs Syafrinal MSi, di tempat itu sedang dibangun fasilitas parkir kendaraan dan musala. ‘’Kita secara bertahap membenahi dan melengkapi fasilitas di kawasan wisata, tahun ini kita fokus di Air Terjun Guruh Gemurai, tahun depan baru kita melangkah ke Air Terjun Tujuh Tingkat,’’ sebut Syafrinal.

Air Terjun Tujuh Tingkat

Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan, merupakan salah satu air terjun terindah dan tertinggi di Kuansing. Kawasan ini dapat ditempuh melalui jalan darat kemudian dilanjutkan dengan menggunakan boat selama sekitar 15 menit ke daerah hulu sungai.

Dari pasar Lubuk Jambi menuju Desa Lubuk Ambacang dengan waktu tempuh kendaraan sekitar 20 menit perjalanan dengan kondisi jalan aspal. Bisa juga masuk dari Desa Jake, simpang pos polisi ke Desa Serosah, Mudiak Ulo hingga ke Desa Koto Kombu melalui jalan tanah dengan waktu tempuh kendaraan sekitar 40 menit.

Menjelang ke Desa Lubuk Ambacang, dari Koto Kombu kita melewati jembatan beton yang membentang di atas Sungai Kuantan. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan boat bermuatan antara 15 hingga 25 orang yang dapat ditemui di bawah sekitar jembatan atau pun di Pasar Lubuk Ambacang dengan harga sewa Rp150 ribu.

Dari sini kita akan menyusuri sungai ke bagian hulu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Selama perjalanan itu kita dapat menikmati hujaunya pepohonan di antara bukit dengan kemiringan antara 45 derajat hingga 70 derajat. Semakin ke hulu lebar sungai semakin mengecil dan debitnya pun semakin deras.

Tak jauh dari jembatan, kita akan melewati Pulau Tempurung. Air di sini melengkung seperti tempurung. Dari kejauhan air yang mengalir nampak tenang, namun jika dilewati arusnya cukup deras, terutama saat Sungai Kuantan lagi surut. Boat harus berjalan pelan-pelan di pinggir tebing dan di antara bebatuan. Tapi jika air dalam, arus yang dihasilkan tidak terlalu kencang, boat dapat melaju di tengah sungai.

Tanpa terasa kita pun sampai ke lokasi, boat-pun ditambat di dermaga yang dibangun Pemkab beberapa tahun lalu dengan jembatan kayu membentang di atas sungai kecil aliran air terjun tujuh tingkat itu.

Dari dermaga ini kita sudah dapat melihat air terjun pertama yang gemuruh airnya jelas terdengar dari muara sungai. Dari air terjun pertama hingga air terjun keempat, pengunjung dapat melewatinya dengan menyusuri tebing-tebing terjal melalui tangga beton di antara pohon-pohon yang masih asri. Meskipun saat itu hari menjelang siang, namun rindangnya pepohonan dan semilir angin air terjun, membuat suhu di sekitar kita terasa sejuk dan nyaman berlama-lama.

Adalah Bambang Wahyu Jatmiko, produser dan pimpinan Mara Studio yang saat itu bersama dua rekannya, Rudi, dan Anto berkunjung dalam rangka pengambilan gambar untuk latar belakang video klip dan pembelajaran rarak godang Kuantan Singingi, yang ditaja LSM Tanjak Rantau, bergumam, ‘’Masya Allah, memang besar karunia Tuhan, semoga saja kawasan ini tetap terpelihara dan keindahannya dapat terus dinikmati masyarakat,’’ sebut Bambang.

Harapan Bambang bukannya tanpa alasan. Maraknya aktivitas illegal logging dewasa ini, telah menghancurkan setiap sendi hutan-hutan alam. Tak peduli itu hutan lindung, misalnya yang terjadi di kawasan hutan lindung Bukit Betabuh, tempat lokasi air terjun guruh gemurai. Yang tersisa hanyalah hutan di kawasan air terjun, selebihnya musnah dibabat dan ditanami karet.

Dengan sigap mereka pun mengambil gambar dengan berbagai posisi. Kamera mereka arahkan ke setiap lekuk-lekuk air terjun yang jatuh menghempas air di bawahnya. Setelah puas menikmati dan mengambil gambar air terjun tingkat pertama dan keempat dengan ketinggian yang berbeda, antara 5-15 meter, perjalanan itu pun dilanjutkan.

Di sinilah petualangan itu dimulai, ketika kita melewati tingkat keempat hingga tingkat ketujuh. Setiap pengunjung harus berjalan di antara tebing-tebing yang kemiringannya antara 45 hingga 85 derajat. Bagi pecinta alam, tantangan seperti ini merupakan medan yang mengasyikkan guna membangkitkan adrenalin.

Pendakian melewati tebing dan bergantungan di antara akar-akar pohon, cukup menguras energi. Jarak antara air terjun berkisar antara 50-100 meter. Meski menempuh medan yang cukup berat, namun ini tidak akan membuat pengunjung bosan. Karena setiap air terjun memiliki karakteristik dan keindahan yang berbeda.

Setelah melewati air terjun keenam, tak berapa jauh dijumpailah the best- nya air terjun, dengan ketinggian mencapai 30 meter lebih. Yang sungguh menakjubkan, di kolam air terjun ini tergambar dua lapis pelangi, hasil bias cahaya matahari dari percikan air terjun yang menghasilkan hembusan angin kencang.

Kami hanya sampai di kolam air terjun yang ketujuh. Beratnya beban, serta memperkecil risiko --sebab sebelumnya beberapa di antara kami terpeleset dan terjepit di antara batu-batu besar
sehingga menyebabkan kaki memar-memar, seperti yang dialami Anto, kru Mara Studio yang harus tertatih-tatih berjalan akibat memar kaki yang dideritanya-- kami hanya menikmati keindahan itu dari bawah.

Ini tentu berbeda dengan petualangan Riau Pos pada 1995 lalu. Saat itu Riau Pos sampai ke puncak paling tinggi. Namun itu semua tentu harus dibayar mahal, dengan perjuangan yang cukup melelahkan, mendaki di antara bebatuan terjal. Silap sedikit bakal jatuh puluhan meter ke bawah. Dari atas ketinggian itu, bila kita melihat ke bawah, di kolam air terjun yang ketujuh itu membentang pelangi abadi dengan bentuk melingkar.

Ramai Dikunjungi

Menurut penuturan Eri, warga Desa Lubuk Ambacang yang berprofesi sebagai penyewa boat menuju air terjun, hampir setiap hari ada saja masyarakat yang mendatangi kawasan ini. Puncak keramaian itu sebut Eri, terjadi saat acara mandi balimau yang digelar satu hari menjelang Ramadan. ’’Jika pada acara mandi balimau, jumlah orang yang datang mencapai hampir seribu orang,’’ sebut Eri.

Bila pada hari-hari biasa, boat yang disewa paling banyak dua buah, namun pada mandi balimau itu, ada tujuh boat yang siap mengantar. Boat ada yang bermuatan 15 hingga 25 penumpang. Setiap boat, sebut Eri, hingga delapan kali berulang-ulang menjemput penumpang di bawah jembatan Lubuk Ambacang.***
(disadur dari Harian Riau Pos)

Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan


Baca Juga Artikel Pekanbaru Riau Dibawah ini:

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari www.sungaikuantan.com di inbox anda:

Comments :

7 komentar to “Ada Pelangi Abadi di Air Terjun Kuansing”

semoga suatu saat bisa kesampaian datang ke daerah ini

Anonymous said...
on 

@bunda; makasih bun... pokoke.. foto2nya.. akan disajikan secepatnya....

Anonymous said...
on 

yahh kok ga ada picnya sih?

brown sugar said...
on 

gambar air terjunnya mana bro? pengen deh bisa ke pekanbaru.. kapan ya? atau mau ngasi saya tiket gratis? seneng gratisan nih... hehe

deena said...
on 

PAKAI GAMBARLAH NGAH

DEDY ALPASIRI said...
on 

mas saya ingin bertanya nih...pelanginya itu di posisi mananya..?kok di gambar g kelihatan?

gama said...
on 

Objek wisata yang sangat menarik, ada paket wisata nggak untuk kunjungan ke sini

Wisata Bali said...
on 

Bagaimana Pendapat Anda?

KOMENTAR Sobat Adalah Nyawa Blog All About Pekanbaru Riau ini, Tentunya Blog Sobat Juga, Jadi Kita Sesama Blogger Mari Saling Menghidupi... Hehehe....

Bagi yang BELUM PUNYA BLOG bisa pakai 'Comment As: name/URL. masukkan nama dan FS, FaceBook, Multiplay atau lainnya (contoh: http://facebook.com/nanlimo)

 

SungaiKuantan.Com Site Info


TopOfBlogs