Ikan Puyu (Anabas testudineus) merupakan spesies ikan air tawar yang hidup di rawa, sawah, tali air serta sungai kecil di Kuantan (dan umumnya Sumatera, Kalimantan, Malaysia, Thailand, Pilipina, Myanmar dan India). Oleh masyarakat Kuantan ikan puyu dipersepsikan sebagai ikan rawang (ikan rawa). Ikan ini bersisik dan bersirip keras sehingga memudahkannya bergerak di atas tanah yang berair, pada saat tertentu ikan ini memanjat tebing sungai untuk mencari lingkungan air yang lain. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris dinamakan climbing perch (gurami yang dapat memanjat).
Bagi masyarakat Kuantan ikan ini familiar sebagai lauk untuk hidangan rumahan. Ikan ini dipersepsikan sebagai ikan yang kurang berkualitas dibandingkan patin, baung dan selais sehingga rumah makan atau restoran di Kuantan Singingi dan Pekanbaru umumnya belum memasukkan masakan ikan puyu dalam daftar menunya.
Berbeda dengan di Banjarmasin, ikan puyu (dalam bahasa Banjar disebut papuyu) merupakan hidangan istimewa bahkan kadang lebih istimewa dibanding ikan patin. Seperti orang Melayu Kuantan, menu harian suku banjar didominasi oleh ikan sungai dan rawa. Alam Kalimantan Selatan yang berawa-rawa menjadi surga bagi berbagai spesies ikan. Ikan papuyu goreng dan bakar umumnya menjadi menu wajib rumah makan khas Banjar di Banjarmasin dan sekitarnya, bahkan beberapa rumah makan khas Jawa dan Cina di Kalimantan Selatan juga menyediakan masakan banjar ini.
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
keliatannya enak nih ikan... :D
macam ikan betok..
klo d sumbar pariaman skarang udah langka bangat ikan ini. Dulu waktu ku kecil thn90an banyak puyu ini d sawah...klo d sumbar pariaman skarang udah langka bangat ikan ini. Dulu waktu ku kecil thn90an banyak puyu ini d sawah...
nih ikan kaya nama telor, telor puyuh hehehehe