Inilah tanda-tanda dunia sebentar lagi kiamat. Perzinahan makin meraja lela bahkan merambah ke anak-anak dibawah umur. Baru saja saya membaca berita "Puluhan Pelajar SMP-SMA Melacur" Berita ini menjadi headline Pekanbaru Pos edisi Jumat (19/2). Harian ini menyebutkan kondisi tersebut tentu saja sangat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan moral generasi di kawasan Riau dan sekitarnya. Berikut ini petikannya.
PANGKALANKERINCI —Camat Pangkalan Kuras, Pelalawan, Novri Wahyudi, mengaku prihatin dengan keberadaan warung remang-remang yang berjualan minuman keras (miras) dan menyediakan pekerja seks komersial (PSK) di daerahnya.
Yang lebih memprihatinkan lagi, menurut dia, warung remang-remang yang menjamur di sepanjang jalan lintas Timur itu sering dikunjungi pelajar SMP dan SMA. Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan moral generasi di kawasan tersebut.
‘’Banyak sekali laporan masyarakat supaya warung miras dan PSK ditutup karena dampaknya sangat buruk terhadap anak dan keluarga,’’ kata Novri Wahyudi seperti dikutip dari riauterkini.
Menanggapi maraknya warung reman-remang ini, tim gabungan penertiban penertiban penyakit masyarakat (Pekat) Kecamatan Pangkalan Kuras menggelar razia miras dan PSK, Rabu (17/2) malam. Sasaran razia adalah warung minum dan rumah prostitusi terselubung di sepanjang jalan lintas timur Desa Dundangan Sorek Dua, dan Palas.
Tim gabungan terdiri dari Camat Novri Wahyudi, Kapolsek AKP Sofyan SH, Danramil serta beberapa orang kepala desa. Tim ini diback up puluhan orang personil polisi, TNI dan Satpol PP.
Operasi yang dimulai pukul 21.30 WIB dan berakhir pukul 00.30 WIB dinihari itu berhasil menyita ratusan botol miras. Bahan haram tersebut rencananya akan dimusnahkan setelah tahapan proses hukumnya selesai.
Selain itu empat wanita diduga pekerja seks komersial (PSK) dan satu orang pemilik miras juga diamankan petugas. Mereka langsung dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Pangkalan Kuras.
Camat Pangkalan Kuras Novri Wahyudi mengatakan, miras dan PSK telah menjadi sumber masalah-masalah sosial yang sudah sangat meresahkan.
Bahkan menurutnya warung remang-remang yang menjamur disepanjang jalan lintas timur sering dikunjungi oknum pelajar SMP dan SMA. Kondisi ini tentu saja menghawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan moral generasi dikawasan tersebut.
‘’Banyak sekali laporan masyarakat supaya warung miras dan PSK ditutup karena dampaknya sangat buruk terhadap anak dan keluarga,’’ kata Novri Wahyudi.
Senada dengan Novri, Kapolsek Pangkalan Kuras AKP Sofyan mengatakan, miras dan prostitusi juga meningkatkan secara signifikan kasus-kasus kriminalitas.
‘’Bersama dengan pak Camat dan Upika, kami mendukung penerapan Perda Pekat kabupaten Pelalawan. Memang tidak bisa kita menutup mata, bahwa warung PSK dan miras meningkatkan potensi kriminalitas,’’ ujar Sofyan.
Terhadap pelaku maksiat yang terjaring, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan intansif di Mapolsek. Tidak tertutup kemungkinan diantara PSK, mucikari maupun pengedar miras bakal dijadikan tersangka. ‘’Kita lakukan pemeriksaan terhadap mereka yang tertangkap,’’ katanya.
Novri Wahyudi menambahkan, operasi penertiban dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini guna mempersempit peluang perkembangan kembali pelaku-pelaku maksiat tersebut. Novri mengatakan, operasi yang dilakukan secara sporadis sekali-sekali tidak akan efektif. Karena itu Upika kecamatan sudah berkomitmen untuk melakukan penertiban berkelanjutan.
‘’Alhamdulillah apa yang kita inginkan didukung oleh semua unsure pimpinan di kecamatan. Yang menggembirakan lagi kepala-kepala desa juga mendukung. Artinya kalau semua lapisan masyarakat menolak, PSK dan miras itu dengan sendirinya akan hilang,’’ katanya.(Source:Pekanbaru Pos)
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
Huh .. Kita tinggal nunggu aja waktunya ... (kiamat).
seboborok itukah negeri ini sekarang yang katanya menjunjung tinggi budaya ketimuran
haduh cuma bisa bilang istighfar saya...
Astaghfirullah...jaman edan banget dah...akhirnya bisa berkunjung kesini setelah diblok kantor nih...
moral di malaysia sama buruknya~
kayanya norma agama n norma adat ga lagi diagungkan di negri kita
PR besar buat kita semua, terkhusus orang tua, guru dan para dai.
udah kulink di blogku yang curhatan iseng sobat...
keren uy artikelnya... komen balik ya... Apakah Seni Itu Penting bagi seorang pelajar??
Duh duh.. segitunya yaa... hikhik..
ternyata kasus ini meluas nyaris di seluruh indo ya
wah.. sangat memprihatinkan..
PR buat pemda dan masyarakat nih...
fenomena ini bukan hanya di Riau.. tetapi hampir di seluruh wilayah NKRI..
mungkin sebenarnya Indonesia sendiri belum siap melihat dunia, tetapi pintu sudah keburu dibuka... budaya dan pengaruh asing masuk tanpa kontrol sehingga orang-orang tidak menangkap nilai positif hanya mendapat pengaruh negatifnya saja..
kira-kira selain komen dan posting, kita bisa apa ya, untuk mengatasi persoalan ini?
yg salah Pemerintahnya...kenapa ga bisa memakmurkan bangsa ini...
Kemiskinan harta dan moral yang jadi penyebab
Meski Miskin kalo sadar akan harga diri ya engga mungkin melacurkan diri..
wah, muda-muda kayak gitu. apalagi gedenya?
mau jadi apa negara ini kalo generasi muda kyk gini ya? sigh mode on
sungguh ironis dan prihatin melihat hal ini semakin hari semakin meningkat saja..
Sebenarnya kepedulian sosial diantara kita sudah mulai berkurang dan tidak pedulinya pemerintah terhadap dunia pendidikan kita. sementara para guru tahunya mengajar bukan mendidik. Allahualam
ikut prihatin bro -_-