Si Ganti ini senang berpindah-pindah, dimanapun ia berada akan selalu menceritakan cerita. Khasanah cerita lisan yang dituturkan Si ganti inilah yang menjadi saduran kreatif untuk memacu penulis riau memacu menghadirkan cerita dengan cara menulis novel. Suatu pilihan mengapa harus novel yang dimunculkan, bukannya karya satra lain seperti cerpen, puisi atau drama, ini mempunyai catatan sendiri.
Dalam apresiasi kesustran di ranah Melayu yang bernama Riau ini, novel menjadi bentuk yang hampir jarang disentuh. Berbeda dengan cerpen, puisi dan drama yang hamper menjadi lahapan harian para sastrawan Riau [baik yang sudah punya nama mumpuni seperti Fakhrunnas MA Jabbar, Taufik Ikram jamil, Abel Tasman, Hang Kafrawi, Marhalim Zaini dan sejujmlah penulis muda Riau lainnya]. Novel sepertinya hanya melekat pada sejumlah sastrawan saja. Padahal “rumah sastra” ini berhalaman luas yang dapat menampung bertaman-taman cerita, yang luasnya dapat diulur-ulur seluas keperluan sipenulisnya. Ditambah lagi, Dewan Kesenian Riau (DKR) sudah merutinkan untuk menghelat perlombaan Laman Cipta Sastra (LCS) untuk kategori cerpen, puisi dan naskah drama, sebagai agenda tahunan, bahkan telah meluas ke tingkat nasional.
Dapat dikatakan penulis novel di Riu masih sangat terbatas. Selama empat kali sayembara novel Ganti Award, peserta yang ikut masih menyentuh angka belasan karya. Bandingkan dengan animo LCS DKR yang masing-masing kategorinya disesaki puluhan sampai ratusan karya. Namun terbatasnya karya yang masuk kemeja panitia Ganti Award tak menyurutkan niat YBS untuk tetap mempertahankannya sebagai agenda tahunan.
Ganti Award Telah empat tahun berjalan, namun pesertanya ‘bisa dikatakan’ itu-itu saja. Seperti Hary B Kori’un, Marhalim Zaini, Olyrinson, Musa Ismail, Fitri Mayani, Zulpadli dan Ahmad Ijazi. Belakangan juga turut serta Gde Agung Lontar (cerpenis riau) yang langsung meraih penghargaan utama dengan judul novelnya Nubuat.
Hanya segitu pemuda Riau??? Mana yang lainnya???? Ditahun 2009 ini YBS kembali menggelar sayembara ini, semoga para pemuda Riau yang kreatif turut meramaikan sayembara penulisan novel paling bergengsi di ranah Melayu yang bernama Riau ini.
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
Pertamaxxx...
Menurut aku membuat sebuah novel itu dibutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa. Panjang naskah yang bisa ratusan halaman, pengolahan kata-katanya, ide ceritanya, sangat sulit untuk dikuasai oleh banyak orang (sekalipun dia sastrawan).
BTW bagi info kapan pelaksanaan lombanya Mo.. Ada stok novel setengah jadi nih, biar ada motivasi untuk menyelesaikannya. Hehehehe
ada2 aja se... :D
Ide yang sangat bagus untuk kemajuan sastra melayu. Mudah2an sukses
sangat bagus...buat kemajuan budaya dan sastra melayu
namanya unik Ganti Award.
salam kenal!
Hmmm, mudah-mudahan aja gak lagi ikutan trend aja. Sekarang lagi pada doyan bikin Award-award-an seh. Benar tuh bro, novel memang jarang ditulis sastrawan riau maa kini. Padahal, sejarah sastranya melayu itu khan hikayat, yang kalau dibaca bisa tujuh hari-tujuh malam...., hehehe
Postingan bagus..
"
Mantabz... bleh semoga sukses selalu..
program yang bagus. salam kenal ya
Siip,jadi pengen belajar sastra melayu tuh...
nice program man....
suksessss ya..?? met week end...
wah memang temen2 di Riau pada kreatif nih ...
lam kenal buat sungaikuantan :)
Ganti award sangat baik untuk menumbuh kan benih cinta menulis pada pemuda Riau. semoga terlahir penulis besar dari Ajang ini. ingin sekali berkarya dan membuat sebuah master piece yg dapat di kenal sepanjang masa. tetapi itu membutuhkan proses panjang, menuju kematangan dalam menulis. saya sempat ikut serta, tetapi belum mencapai kematangan dalam menulis, semoga lain waktu dapat memberikan yang terbaik. from;AW