Ketika sang top skor Askar Bertuah, Dzumafo Herman absen akibat akulumasi saat bentrok dengan si Pitung —julukan Persitara— di Stadion Rumbai, Minggu (20/12), Gurning pusing tujuh keliling. Maklum saja, sang kapten selain pendulang gol tersubur juga jadi figur sentral tim. Ditambah lagi minimnya goleador yang dimiliki tim tuan rumah.
Untungnya, mantan pemain bertahan Persitara tersebut sudah kembali setelah lama menghilang mengurus visa ke negara asalnya, Kamerun. Sejak peluit kick off dibunyikan wasit Yerry Erly dari Bogor, Daniel Junaidi cs terus menekan jantung pertahanan anak-anak Jakarta Utara tersebut. Alhasil, menit ke-3 lewat tendangan bola mati Ade Suhendra, M Isnani mampu memperdaya kiper Wawan Darmawan, PSPS unggul 1-0.
Gol ini berawal dari pelanggaran yang dilakukan seorang pemain belakang Persitara, Vazli Khorsandivi yang menjatuhkan Edi Sibung sekitar 30 meter dari gawang Persitara. Sehingga peluang pertama yang didapat PSPS mampu dimanfaatkan menjadi gol.
Meski tidak mencetak gol, Banaken cukup mampu memerankan skenario sang pelatih. Di antaranya ia mampu membuka ruang atau peluang bagi Isnaini dan pemain lain. Ini dikarena pergerakannya bisa menarik perhatian pemain lawan untuk menjaga ketat.
Sadar tertinggal 0-1, skuad Persitara meningkatkan tempo serangannya, sehingga praktis sampai menit 15, Tantan cs menguasai zona pertahanan Askar Bertuah yang sore itu dikawal Danil-Cima-Dedi dan Sibung. Tercatat, menit ke-5, 10 dan 12 duet striker si Pitung, Prince Kabir Belo-Tantan hampir membobol gawang Fance Harianto. Untung saja mantan penjaga gawang Persik ini cekatan menghalau bola-bola berbahaya lawan.
Melalui sebuah serangan balik, pada menit 16, Banaken hampir saja menambah keunggulan PSPS. Kondisi ini terjadi akibat kesalahan kiper Persitara yang tak mampu menguasai bola dengan baik dari dekapannya.
Saking kuatnya tekad Persitara untuk mengejar ketertinggalan, menit ke-26 Jatmiko harus memperoleh kartu kuning setelah mengganjal keras dari belakang Ade Suhendra di lini tengah Persitara.
PSPS juga terus mencoba meningkatkan tempo permainan menyerang, praktis saling serang kedua tim terjadi. Menit 42, M Isnaini kembali memperoleh peluang emas, namun tendanganya masih melambung di atas mistar.
Saat injury time babak pertama, Agus Cima harus ditarik keluar, digantikan dengan Tchana Cyril setelah kepalanya berbenturan keras dengan Tantan, sehingga harus dilarikan ke RS. Tchana Cyril masuk menggantikan Cima. Selain itu, Gurning menarik kembali Banaken ke posisi semulanya sebagai stoper, sehingga duet Tchana-Isnaini hadir di babak kedua.
Memasuki babak kedua, PSPS tak mengendorkan serangan. Malah makin terpacu untuk menambah gol. Begitu juga dengan Persitara. Hasilnya, justru kiper Persitara, Wawan, di menit 57 kembali memperoleh kartu kuning kedua setelah menjatuhkan Tchana di luar kotak penalti. Upaya ini harus dilakukan setelah Tchana menerima umpan lambung dari sisi kiri, sehingga berhadapan satu lawan satu dengan Wawan yang mengharuskan ia keluar dari sarangnya.
Begitu pula dengan Danil Junaidi dari PSPS juga menjadi pemain PSPS satu-satnya sore itu yang mengantongi kartu kuning. Ia melakukan protes terhadap wasit akibat Ade Suhendra diganjal Arahman yang baru masuk menit 87. Namun tak diberikan kartu.
Sampai peluit terakhir dibunyikan, skor 1-0 tak berupa untuk keunggulan Askar Bertuah.
(Source: Pekanbaru POS)
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
Sepak Bola Ya?? he..he maaf gak nyambung komennya
jangan marah ya?
:e:
Itik, aku juga pikirannya sama denganmu,sepak bola kali ya ??
@Itik n Ifeh: jiaaah.... emg loe pade kira apa... :e:
weiss...mantep bangeet mo! Jadi kapan posisi Isnaini digantikan oleh Nanlimo?..:D
woooowww, liputannya seperti melihat langsung neh....
go isnaini.....go....go....moga makin sukses saja....
Wedew,,,,saya kira ini apaan, ternyata tentang sepakbola rupanya, heheheh...
Owh..ya, lama nih saya gak kesini, hehehe...
Pa kabar nih..??
wuihhh pertandingannya berlangsung seru ya sob, penonton yang di depan ada keributan ya sob, hehe...
Wedew,,,,saya kira ini apaan, ternyata tentang sepakbola rupanya :)
Semoga nurdin halid mau mundur untuk kemajuan sepakbola indonesia