-

December 22, 2009

Gurindam 12 Melayu Riau, Raja Ali Haji

Gurindam 12 Raja Ali Haji Melayu RiauGurindam 12 Raja Ali Haji Melayu Riau.
Ketika 1263H sekitar tanggal dua puluh tiga (23) bulan Rajab hari Selasa, Raja Ali Haji mengarang satu gurindam 12 Melayu Riau.
Syahdan. Sangat berbeda antara gurindam dan syair. Arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak serupa dua berpasang pada akhirnya dan tidak sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya, berbeda dengan gurindam. Adapun Arti Gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya maka jadilah seperti sajak yang pertama.

Bermula inilah rupanya syair.
Dengarkan tuan suatu rencana
Mengarang di dalam gundah gulana
Barangkali gurindam kurang kena
Tuan betulkan dengan sempurna
Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini
Persamaan yang indah-indah
Yaitu ilmu yang memberi faedah
Aku hendak bertutur
Akan gurindam yang beratur


Fasal 01 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang pertama

Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat,maka ia itulah orang ma'rifat Barang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat,tahulah ia dunia melarat.




Fasal 02 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kedua

Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji.




Fasal 03 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang ketiga:

Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.




Fasal 04 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang keempat:

Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.




Fasal 05 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kelima:

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.




Fasal 06 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang keenam:

Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,




Fasal 07 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini Gurindam pasal yang ketujuh:

Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.




Fasal 08 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kedelapan:

Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebaikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.




Fasal 09 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kesembilan:

Tahu pekerjaan tak baik,
tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.

Lingkungan lembaga pendidikan tempat pendidik bekerja merupakan lingkup formal bagi seorang pendidik untuk melaksanakan tugas utamanya sebagai pengajar, pembimbing dan pendidik.




Fasal 10 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kesepuluh:

Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.




Fasal 11 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kesebelas:

Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.




Fasal 12 - Gurindam 12 Melayu Riau

Ini gurindam pasal yang kedua belas:

Raja muafakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh anayat.
Kasihan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.


Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan


Baca Juga Artikel Pekanbaru Riau Dibawah ini:

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari www.sungaikuantan.com di inbox anda:

Comments :

19 komentar to “Gurindam 12 Melayu Riau, Raja Ali Haji”

hebat yah!!! :k:

ina said...
on 

Wah! jadi serasa brada di riau... :j:

SunDhe said...
on 

kaya hikmah ya...

Lina said...
on 

kunjungan balik

ikhsan said...
on 

lha ini repost ya Mo?

attayaya said...
on 

@Attayaya: iya nih, dia kurang puas macamnya, Mo aku dah pasang link, apa tak jadi tukar link? :c:

PekanbaruRiau.Com said...
on 

keren banget bosss...
keep blogging terus ya

mas leo said...
on 

Orang jaman dulu kayaknya suka menulis undang-undang dan peraturan dalam bentuk puisi yang rumit begini ya?

galihsatria said...
on 

gurindamnya mantap-mantap, bang.... suka aku bacanya....
banyak nasehatnya ya...

Ferfau said...
on 

jadi pengen menari - nari

suzan said...
on 

:d: nambah ilmu neh. makasi

rental mobil murah said...
on 

bagus banget
perlu dilestarikan

arun said...
on 

sudah banyak yang melupakan gurindam ini

terima kasih telah mengingatkan

IHSAN said...
on 

gurindamnya bagus bagus neh

tour ke china said...
on 

teringat jaman SD dulu pelajaran bahasa indonesia selalu ada pelajaran puisi, gurindam, syair dll

ciwir said...
on 

Jadi teringat waktu SMP dulu.. WAktu bljar Arab Melayu..

Laksamana Embun said...
on 

beneran nih bang.. baca ini jadi ingat waktu kecil.. keep blogging

warung informasi said...
on 

makna dari tiap bait gurindamnya dong..
gag ngrti akuuu...!!

Anonymous said...
on 

tau makna dri pasal" gurindam tdi gaa?

fahriq said...
on 

Bagaimana Pendapat Anda?

KOMENTAR Sobat Adalah Nyawa Blog All About Pekanbaru Riau ini, Tentunya Blog Sobat Juga, Jadi Kita Sesama Blogger Mari Saling Menghidupi... Hehehe....

Bagi yang BELUM PUNYA BLOG bisa pakai 'Comment As: name/URL. masukkan nama dan FS, FaceBook, Multiplay atau lainnya (contoh: http://facebook.com/nanlimo)

 

SungaiKuantan.Com Site Info


TopOfBlogs