Seperti diketahui, tiga pulau itu ditawarkan di situs www.privateislandsonline.com. Pulau Makaroni, Pulau Siloinak, dan Pulau Kandui diberi label for sale dan masing-masing dibandrol dengan harga 1,6 juta dolar AS, 4 juta dolar AS dan 8 juta dolar AS.
Numberi langsung mengungkapkan rasa kekecewaannya atas penjelasan yang didapatkan dari bupati. `Bupati memberikan penjelasan, dari ketiga pulau itu hanya satu yang sudah memperoleh izin hak guna usaha. Sementara, dua lainnya dalam proses namun sudah dibangun resort di pulau itu. Bupati malah mengaku tidak tahu karena pengusaha-pengusaha itu masuk people to people. Mereka menemui kepala adat dan di sana terjadi proses pelepasan tanah adat,` ujar Freddy Numberi dalam keterangan persnya di kantornya, Jakarta, Rabu (26/8).
Freddy menjelaskan, mestinya bupati bisa mengetahui di pulau tersebut dibangun resort. Fredy menyalahkan bupati yang mestinya melarang pembangunan resort karena belum ada izinnya. “Harus bisa diluruskan oleh Pemda. Izin itu hak guna usaha, tapi tidak seluruh pulau, hanya beberapa hektare,` katanya. Berdasarkan keterangan yang didapat dari bupati, masih kata Fredy, bupati membantah pemberitaan yang menyebutkan pulau tersebut dijual kepada pihak asing.
“Mereka hanya menyewa, kemudian mereka menyewakan lagi ke orang lain. Itu kata bupati,` jelasnya. Berkali-kali Freddy menyayangkan proses perizinan pemanfaatan pulau oleh pengusaha asing itu. Terlebih, departemen yang dipimpinnya juga belum pernah mendapatkan laporan tata ruang peruntukan pulau-pulau dimaksud.
Secara terpisah, Ketua DPR Agung Laksono menilai, terulangnya lagi upaya penjualan pulau-pulau milik RI merupakan bentuk penghinaan terhadap kedaulatan wilayah NKRI. Dia mendesak agar aparat segera menangkap penjual pulau tersebut. “Penjualnya harus ditangkap,` tegasnya. Sama dengan Fredy, Agung juga menyalahkan Bupati Mentawai yang mestinya bisa menjaga keutuhan wilayahnya dari penguasaan pihak asing. “Karena itu aset negara. Emang punya nenek moyangnya?` cetusnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Gamawan Fauzi di Padang menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengizinkan untuk menjual Pulau Siloinak, Makaroni, dan Kandui yang terletak di dalam gugusan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. “Bagaimana bisa menjual Pulau Siloinak, Makaroni dan Kandui itu, sebab pemerintah daerah tidak pernah mengizinkan untuk menjualnya,` tegas Gamawan Fauzi, Rabu (26/8). Menurutnya, pemanfaatan pulau-pulau terluar itu tidak boleh hanya dilihat dari segi kepentingan ekonomi saja. Ada hal lain yang lebih prinsip yakni menjaga kedaulatan NKRI menjadi pertimbangan mendasar dalam pemanfaatan pulau-pulau tersebut. (sumber: http://riaupos.info)
Informasi PON Riau 2012, Wisata, Seni dan Budaya, Kuantan Singingi, Pekanbaru dan Riau umumnya melalui sudut pandang seorang Blogger yang berasal dari Sungai Kuantan
WAH SEKARANG SUDAH TIDAK ADA RASA KEBANGSAAN... DENGAN MUDAHNYA MENJUAL TANANAH NEGARA TERCINTA
thanks for visit,nice day friends......
itu gmn critanaya kok bisa dijual bro
sunggu memalukan
gue juga baru baca di koran tadi pagi, katanya sih mau di sewakan. tapi gak tau kabarnya gimana tuh, ribuan traffic blog dari paid review terbaik
apapun itu kalau sampai menjual pulauku g segan segan tak kritik habis2an
aku CINTA INDONESIA KU
ah gimana tuh para petinggi
Salam persahabatan,
Terima kasih juga kerana sudi mampir ke blog saya, dan saya link blog anda di list blog dari seberang.
Untuk maklum anda, Negeri saya PAHANG, namanya ibu negri adalah KUANTAN terletak berhampiran, sungai yang namanya juga Kuantan, tapi muaranya disebelah laut Cina Selatan.
Selamat berpuasa di Ramadhan yang mulia ini,
Yang Gambi >>> selamat mnunaikan ibadah puasa Ramadhan juga sobat..... di daerah saya juga ada Sungai Kuantan, tempat kelahiran saya, kabupaten Kuantan Singingi... karena itu domain blog ini bernama www.sungaikuantan.com yang berhulu ke danau singkarak...
Salam,
Nampaknya kita dari satu nama tempat yang berlainan negara. Saya sering melawat di kepulauan Riau seperti Karimun, Tanjung Batu, Batam, Bentan, Bengkalis, Selat Panjang dan di daratan Riau, Dumai dan Pekan Baru....
Semoga kita dapat bertemu suatu hari jika diizinkan Allah...
Alamat email saya : yanggambi@gmail.com.my
nah ini kasus yang terbaru.......
tapi yang lebih saia herankan... mengapa pulau yang sekarang lagi ramai di bicarakan baru terkenal..... ........................... tadinya ngapa gak diperhatiin... heeeeeeeeemm ru kenak masalah ru di bahas.... HU_uh
salam sobat
indah sekali,,,saya pingin kesini,,,
salam kenal dari NURA
nice review... hmm kapan ya bisa main-main lagi ke Riau..
Jgn Sampai kepulauan mentawai dirampas orang yang tidak bertanggung jawab, Indonesia tanah airku harus terus bersatu.. Apalagi Ayah ku tercinta Lahir di Kepulauan Mentawai..
haduuhhh habis deh pulau kita..
Kayaknya udah nga sayang lagi sama Indonesia Nihh
ga' segampang itu pulau mau di lelang sob..
hihihi....
salam kenalan, saya dari Malaysia, tempat tinggal di Rompin Pahang, Pulau yang paling hampir dengan Bandar kediaman ialah Pulau tioman. Salam serumpun dari saya untuk anda
gampang dah.. Nyantai Aja....
takutnya terbeli sama orang asing sob
ohh indonesiaku
kamu harus tetap menjadi NKRI yg utuh
jangan sampai lepas pulau-pulaumu
semua dijual semua di juall abis lah kita kali ini,udh sekalian aza negara ini di jual...kesel sama oknum2 pemerintahan yg begituan.... :(
itulah akibatnya kebanyakan otonomi daerahhh...parahhh bener
infonya siiiip
woouww pulau yg indah,,jd pgn kesana
sy mau ke kepulauan mentawai neh...... ada yg bisa bantu menjadi tour leadernya? info ttng akomodasinya, hotel, & transpotasinya? kl ada tlng kirim ke email ya...... r_ardi93@yahoo.co.id